Network
HALOYOUTH- Lin Dan menyebut tinggal putra terbaik masa kini sangat menakutkan sulit dikalahkan lawan-lawannya di berbagai turnamen BWF.
Lin Dan merupakan legenda hidup bulutangkis China yang disegani dunia dengan segudang prestasinya.
Selama berkarier di bulutangkis, Lin Dan tercatat telah mengoleksi 84 gelar mulai Olimpiade, Kejuaraan Dunia, Thomas Cup hingga Piala Sudirman melengkapi prestasi Lin Dan baik di level Individu maupun tim.
Di level Individu, Super Dan julukkan Lin Dan telah meraih seluruh gelar mayor dengan catatan 2 medali emas Olimpiade edisi 2008, dan 2012.
Lalu, medali emas Asian Games edisi 2010 dan 2014, hingga lima kali juara dunia bulutangkis edisi 2006, 2007, 2008, 2011, dan 2013.
Sementara kategori tim, Lin Dan telah mengoleksi enam kali juara Piala Thomas edisi 2004, 2006, 2008, 2010, 2012, 2018.
Lima gelar Piala Sudirman edisi 2005, 2007, 2009, 2011, dan 2015, dan tiga medali emas Asian Games edisi 2006, 2010, dan 2018.
Rentetan prestasi luar biasa itu membuat, Lin Dan disebut sebagai The Greates of All Time pemain tunggal putra terhebat sepanjang massa.
Baca Juga: Profil Martin Odegaard, Pembangkit Keganasan Arsenal di Liga Premier Inggris 2022-2023
Meski sudah gantung raket dari dunia bulutangkis, Lin Dan pun masih mengamati permainan tunggal putra masa kini.
Tak ragu, Lin Dan mengakui bahwa ada sosok pemain tunggal putra masa kini yang sulit dikalahlan.
Dia adalah Viktor Axelsen tunggal putra asal Denmark yang paling konsisten menjelma sebagai monster menakutkan.
Kehebatan Viktor Axelsen memang sudah tidak diperdebatkan lagi, sepanjang 2022 saja Axelsen telah mengukir enam gelar juara mulai European Championships, All England.
Lalu, Indonesia Masters, Indonesia Open, Malaysia Open hingga Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022.
Menariknya, Viktor Axelsen bahkan belum tersentuh kekalahan sama sekali dalam 22 laga terakhir.
Menyoroti keganasan Viktor Axelsen, legenda tunggal putra China Lin Dan pun angkat bicara, menurutnya, Viktor Axelsen memiliki gaya permainan yang tidak dimiliki pemain lain.
Untuk itu, Lin Dan menekankan lawan-lawannya terutama pemain China untuk berbenah agar bisa mengalahkan Axelsen sebelum terjun di Olimpiade Paris 2024.
Baca Juga: Status Juara Dunia akan Jadi Beban, Aaron Chia: Semua Lawan akan Memburu Kami
Lin Dan mengatakan jika ingin mengalahkan Axelsen maka harus mempelajari, mengamati gaya permainan tunggal putra Denmark tersebut.
"Sebelum Olimpiade Paris dua tahun lagi. Anda harus mempelajari Viktor Axelsen, mengamati kekuatan, dan gaya bermainnya," kata Lin Dan dilansir dari Sohu.
Lin Dan tak menapikan bahwa sosok Viktor Axelsen merupakan pemain yang sangat ambisius.
Oleh sebab itu, apabila ingin mengalahkan Axelsen perlu ambisi lebih disertai dengan perjuangan.
"Mengapa Axelsen sangat kuat dan performanya meningkat setelah Olimpiade Tokyo 2020? Itu karena dia sangat ambisius,"
Baca Juga: Japan Open 2022: 5 Wakil China Gugur Berjamaah, Korea Selatan Perang Saudara di Final
"Jika Axelsen ingin meraih emas kedua di Olimpiade, maka pelatihnya akan lebih solid," ungkapnya.
Lihat prestasi Viktor Axelssn
• Olimpiade
Medali emas di Tokyo 2020 tunggal putra
Medali perunggu di Rio de Janeiro 2016 tunggal putra
• Kejuaraan Dunia
Medali emas di Glasgow 2017 tunggal putra
Medali perunggu di Copenhagen 2014 tunggal putra
Medali emas Kejuaraan Dunia 2022
• Piala Sudirman
Medali perunggu di Kuala Lumpur 2013 tim campuran
• Piala Thomas
Medali emas di Kunshan 2016 tim putra
Medali perunggu di Wuhan 2012 di putra
Medali perunggu di Bangkok 2018 tim putra
Medali perunggu di Aarhus 2021 tim putra.***
