Network
HALOYOUTH- Peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992, Susy Susanti menyoroti kelemahan sekaligus kelebihan yang dimiliki ganda putra Indonesia Marcus Fernaldi Gideon-Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Diketahui, Marcus Fernaldi Gideon-Kevin Sanjaya Sukamuljo merupakan ganda putra terbaik dunia yang kini masih kokoh memuncaki peringkat 1 dunia BWF.
Sejumlah gelar telah dicatatkan Marcus Fernaldi Gideon-Kevin Sanjaya Sukamuljo selama berkarier di dunia bulutangkis.
Namun, belakangan Marcus Fernaldi Gideon-Kevin Sanjaya Sukamuljo mengalami penurunan prestasi.
Baca Juga: Sering Dijodohkan dengan Pramudya Kusumawardana, Respon Siti Fadia Membuat Geger: Kayaknya kalau...
Pasangan berjuluk The Minions kini tak segarang dulu lagi, mereka kerap dipermalukan lawan-lawannya di berbagai turnamen BWF.
Marcus Gideon mengalami masalah di bagian kaki hingga harus naik meja operasi April lalu, sejak itu, The Minions belum pernah lagi naik dipodium tertingggi.
Setelah Marcus Gideon kembali lagi kelapangan, The Minions tak kunjung tampil dengan performa terbaik.
Bahkan pencinta bulutangkis tanah air dibuat kecewa dengan permainan Marcus-Kevin baik di turnamen Indonesia masters, Indonesia Open, Kejuaraan Dunia hingga Japan Open 2022.
Baca Juga: Dipasangkan dengan Kevin Sanjaya, Wakana Nagahara Kegirangan, Begini Pengakuannya
Kondisi ini diperkuat dengan sang pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi yang tak lagi mendampingi mereka di Japan Open.
Tak dipungkiri, banyak rumor yang mengatakan Marcus-Kevin tengah berkonflik, bahkan disebut-sebut akan berpisah. Namun terlepas dari rumor itu hubungan Marcus-Kevin kini dikabarkan baik-baik saja.
Sebelum beranjak membahas peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992, Susy Susanti menyoroti kelemahan sekaligus kelebihan Marcus-Kevin, terlebihdahulu akan disajikan deretan prestasi The Minions.
Inilah daftar prestasi Marcus Fernaldi Gideon-Kevin Sanjaya Sukamuljo semenjak dipasangkan 2015 silam.
Baca Juga: Rian Ardianto Komentari Unggahan Ribka Sugiarto, Netizen: Aduh-aduh Mas Jom
• Chinese Taipei Terbuka 2015 (runner up)
• Chinese Taipei Masters 2015 ( Juara)
• Pesta Olahraga Asia Tenggara 2015 (Perak)
• China Terbuka 2016 (Juara)
• Malaysia Masters 2016 (Juara)
• Malaysia Terbuka 2017 (Juara)
• India Terbuka 2017 (Juara)
• All England 1017 (Juara)
• India Terbuka 2017 (Juara)
• Malaysia Terbuka 2017 (Juara)
• Korea Terbuka 2017 (runenr up)
• Jepang Terbuka 2017 (juara)
• China Terbuka 2017 (Juara)
• Hong Kong Terbuka 2017 (Juara)
• Final BWF Super Series 2017 (Juara)
• India Masters 2018 (Juara)
• India Open 2018 (Juara)
• All England Open 2018 (Juara)
• Indonesia Open 2018 (Juara)
• Japan Open 2018 (Juara)
• Denmark Open 2018 (Juara)
• French Open 2018 (Runner Up)
• Fuzhou Open 2018 (Juara)
• Hongkong Open 2018 (Juara)
• Malaysia Masters 2019 (Juara)
• Indonesia Masters 2019 (Juara)
• Indonesia Open 2019 (Juara)
• Japan Open 2019 (Juara)
• China Open 2019 (Juara)
• Denmark Open 2019 (Juara)
• French Open 2019 (Juara)
• Fuzou Open 2019 (Juara)
• Kejuaraan Bulutangkis Asia 2019 (Perak)
• Indonesia Mastera 2020 (Juara)
• All England Open 2020 (Runner Up)
• Hylo Open 2021 (Juara)
• Indonesia Open 2021 (Juara)
• French Open 2021 (Runner Up)
• Indonesia Masters 2021 (Runner Up)
• BWF World Tour Finals 2021 (Runner Up)
• Runner up All England 2022.
Susy Susanti soroti kelemahan sekaligus kelebihan Marcus-Kevin
Nama Susy Susanti mungkin tidak asing lagi ditelinga pencita olahraga bulutangkis tanah air? Peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 itu memutuskan penisun pada usia muda.
Susy Susanti telah banyak menyabet gelar seri Grand Prix selama berkarier di bulutangkis, bahkan Susy dikenal sebagai pemain yang mampu mengendalikan emosi memiliki ketetangan dalam bermain.
Deretan prestasi yang pernah diraih Susy Susanti
• Juara Sea Games edisi tahun 1987, 1989, 1991, 1993, dan 1995
• Semifinalis Piala Uber edisi tahun 1988, 1990, 1992
• Finalis Asian Games edisi 1990 dan 1994
• Finalis Piala Uber 1998
• Finalis Piala Sudirman edisi 1991, 1993, dan 1995
• Juara Piala Sudirman 1989
• Juara Thailand Open edisi 1991, 1992, 1993, dan 1994
• Juara World Cup edisi 1989, 1991, 1993, dan 1994
• Medali perunggu Asian Games edisi 1990, dan 1994
• Medali Emas Olimpiade Barcelona 1992
• Juara Denmark open edisi 1991, dan 1992
• Juara China Taipei Open 1994, dan 1996
• Juara Indonesia Open 1989, 1991, 1994, 1995, 1996, dan 1997
Meski telah pensiun, Susy Susanti kerap mengamati kondisi bulutangkis Indonesia termasuk melihat performa ganda putra terbaik dunia asal Indonesia Marcus Fernaldi Gideon-Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Susy Susanti membocorkan kelemahan sekaligus kelebihan yang dimiliki The Minions. Siapa sangka, julukkan The Minions melekat pada pasangan ganda putra nomor satu dunia itu diberikan oleh para penggemar Marcus-Kevin.
Minions merupakan makhluk berwarna kuning kecil yang diambil dari sebuha film animasi tahun 2015 silam.
Julukan itu disematkan karena Marcus-Kevin dianggap memiliki badan mungil dibandingkan dengan para pemain ganda putra pada umumnya.
Marcus Fernaldi Gideon memiliki tinggi 168cm, sedangkan Kevin Sanjaya Sukamuljo dua cm lebih tinggi dari rekannya.
Meski tak tinggi, bagi Susy Susanti permainan Marcus-Kevin sangat menawan bisa membuat lawan.
Susy Susanti menilai kelemahan Marcus-Kevin memang tidak tinggi, akan tetapi mereka memiliki kecepatan dan kekuatan dalam bermain.
"Mereka memang tidak tinggi, namun mereka kuat" kata Susy Susanti dilansir dari The Star.
Baca Juga: Update Ranking BWF Ganda Campuran Terbaru: Rinov-Pitha dan Adnan-Mychelle Turun, Honey Couple ...
"Dengan strategi dan kelincahan yang tepat, mereka bisa mengalahkan lawan mereka yang jauh lebih besar," tambah Susy.
Ucapan Susy Susanti hingga saat ini masih terbukti bahwa Marcus Fernaldi Gideon-Kevin Sanjaya Sukamuljo masih merajai ranking 1 dunia terlama di sektor ganda putra.***
