Kronologi Kericuhan Stadion Kanjuruhan Malang, Korban Meninggal Terus Bertambah

- 2 Oktober 2022, 04:25 WIB
Tangkapan layar ricuh yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu 1 Oktober malam
Tangkapan layar ricuh yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu 1 Oktober malam /Twitter/@akmalmarhali

 

HALOYOUTH - Korban tragedi Sepakbola Liga I antara Arema FC VS Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang dikabarkan terus bertambah.

Kericuhan penonton usai pertandingan Liga I itu menjadi tragedi terbesar dalam sejarah.

Pasalnya, puluhan korban dikabarkan meninggal dunia dan ratusan orang masih dalam perawatan.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Sebanyak 62 Orang Dikabarkan Tewas dalam Tragedi Kanjuruhan Usai Laga Arema Kontra Persebaya

Situasi mencekam itu semakin tak terkendali usai pihak Kepolisian menembakkan gas air mata.

Puluhan korban yang meninggal dari suporter dan jiga aparat kepolisian. Kabar ini tersebar melalui pesan singkat juga membeberkan data laporan pasca kejadian.

Tak hanya korban meninggal dan luka-luka, tetapi sarana prasarana stadion, serta dua mobil milik kepolisian juga rusak dibakar massa.

Baca Juga: Prediksi Skor Persib Vs Persija di BRI Liga 1 2022, Lengkap dengan Head To Head dan Susunan Pemain

Ijin melaporkan Bangsit Haljol Pasca pertandingan Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Kab. Malang.pada hari Sabtu tanggal 01 Oktober 2022 s.d pukul 23.45 WIB sebagai berikut :

*A. Situasi :* Secara umum kondusif aman.
*B. Aktivitas warga masyarakat :* Normal.
*C. Arus Lalin :* Lancar.
*D. Haljol :*
1. Kerugian personil :
a. Sekitar 40 orang meninggal (masih dalam pendataan)
b. Sekitar 100 orang masih dalam perawatan di RSUD Kanjuruhan Kab. Malang dan RS Wava Husada (masih dalam pendataan)
c. Adapun personil anggota Polri yg meninggal dunia sbb :
1). Brigadir Andik
2). Briptu Fajar (Polres Trenggalek)

2. Materiil
a). 2 Ransus Polri hancur
b). Pagar stadion rusak
c). Lampu Stadion sebagian padam.

Demikian dilaporkan, MMP.

Baca Juga: Bintang Everton 'Ngotot' Ingin Masuk Timnas Inggris di Piala Dunia 2022

Sekjend Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Yunus Nusi dikabarkan akan terbang ke Malang untuk membentuk tim investigasi guna mengumpulkan data pasca kerusuhan tersebut.

"Kami masih menunggu laporan resmi dari pengawas pertandingan dan tentu laporan dari Kepolisian," kata Yunus seperti dikutip Haloyouth.com dari PSSI pada Minggu, 2 Oktober 2022.

"Namun, dari tayangan video di media sosial yang sudah tersebar di mana-mana terlihat ada kerusuhan setelah wasit meniup peluit panjang. Sekali lagi kami masih menunggu laporan apakah ada korban atau tidak,’’ lanjut Yunus.

Baca Juga: Jelang Hadapi Kualifikasi Piala Asia U-17 2023, Bima Sakti Ungkap Kondisi Anak Asuhnya

Yunus juga akan memberikan sanksi keras kepada panitia pertandingan jika kerusuhan tersebut terbukti di dalam lapangan.

"PSSI sangat mengecam kerusuhan ini. Namun, sekali lagi kami belum bisa menyimpulkan apa-apa."

"Tetapi, sanksi keras akan menimpa Arema jika semuanya terbukti. Tim investigasi PSSI akan segera bertolak ke Malang," ujar Yunus.

Baca Juga: Jadwal Timnas Brazil di Piala Dunia 2022 Qatar, Skuad Emas Tim Samba yang akan Mengembalikan Kejayaan

Diberitakan, kericuhan itu terjadi pasca pertandingan Arema FC VS Persebaya yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Sabtu, 1 Oktober 2022.

Kronologi Kericuhan

Kericuhan itu bermula ketika ribuan suporter Aremania memasuki area lapangan usai Arema FC kalah.

Sementara pemain Persebaya langsung meninggalkan lapangan dan Stadion Kanjuruhan dikawal oleh mobil Polri Barracuda.

Baca Juga: Lionel Messi Bersiap Putuskan Nasib, Usai Piala Dunia 2022 Qatar

Sedangkan beberapa pemain Arema FC yang masih berada di lapangan langsung diserbu penonton.

Kericuhan semakin membesar ketika sejumlah flare dilemparkan, termasuk benda lainnya.

Petugas keamanan dari kepolisian dan TNI mencoba menghalau para suporter tersebut.

Baca Juga: Jelang Piala Dunia 2022 Qatar, Luis Enrique Pesimis Soal Kualitas Pemain Barcelona

Muncul kobaran api di sejumlah titik di dalam stadion.

Petugas kemudian menembakkan gas air mata di dalam lapangan, dan membuat banyak suporter pingsan akibat kesulitan bernafas.***

Editor: Nahrul Muhilmi

Sumber: PSSI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah