Network
HALOYOUTH- Ganda putra Malaysia Aaron Chia-Soh Woou Yik mengakui kehebatan pebulutangkis ganda putra Indonesia ini.
Aaron Chia-Soh Woou Yik sempat menjadi pusat perhatian publik Malaysia usai berhasil mencetak sejarah dengan menjuarai BWF World Championships atau Kejuaraan Dunia 2022 beberapa waktu lalu.
Dalam sejarah bulutangkis Malaysia tercatat belum ada yang sukses meraih medali emas World Championships.
Paling tidak, hanya medali perak yang diraih pleh Wong Choong Hann (2003) dan Lee Chong Wei (2011, 2013, 2015) sektor tunggal putra.
Baca Juga: Vito Lakoni Laga Berat, Ginting Kembali Berpeluang Hadapi Bocah Ajaib Thailand di Prancis Open 2022
Kiprah Chia-Soh bermila dari Kejuaraan Dunia 2016, kala itu langkah mereka terhenti di babak perempat final.
Sempat berpisah cukup lama, Chia-Soh kembali berduet saat tergabung dalam skuad tim nasional bulutangkis Malaysia 2017.
Akan tetapi, prestasi Chia-Soh masih belum mentereng karena selalu gagal di partai puncak International Series dan Challenge sepanjanv 2017 hingga 2021.
Kali terakhir Chia-Soh tampil di final sebelum tempur di Kejuaraan Dunia Badminton Asia Championships 2022.
Lagi-lagi Chia-Soh harus puas menjadi runner up. Penantian panjang Chia-Soh akhirnya pecah telor usai sukses meraih medali emas Kejuaraan Dunia 2022.
Pencapaian gemilang ini tidak terlepas dari kerja keras Chia-Soh yang memiliki ambisi besar untuk mengukir prestasi disetiap turnamen BWF.
Usai mengukir medali emas Kejuaraan Dunia 2022, Chia-Soh kembali menampilkan permainan terbaik di Denmark Open 2022 kemarin.
Sayang, langkah Chia-Soh untuk mengukir gelar dihentikan Marcus-Kevin di semifinal Denmark Open 2022.
Chia-Soh kini bertekad akan tampil habis-habisan di French Open 2022 demi kembali ke jalur juara.
Terlepas dari itu, tahukah baminton lovers, ternyata Aaron Chia-Soh Wooi Yik sangat kengagumi sosok pebulutangkis ganda putra Indonesia.
Sosok ganda putra Indonesia ini sangat menginspirasi perjalanan Aaron Chia di dunia bulutangkis.
Pemain ganda putra Indonesia yang dimaksud adalah pasangan Mohamamd Ahsan-Hendra Setiawan.
Dimata Chia-Soh, Pasangan berjuluk The merupakan ganda putra terhebat yang super cerdik dan sulit dikalahkan.
Baca Juga: Messi Sebut Tim Nasional Ini yang Menurutnya Favorit untuk Memenangkan Piala Dunia Qatar 2022
Ahsan-Hendra bukan sosok pemain yang baru, sebab Chia-Soh sering berjumpa dengan pemain senior yang kini masih akttif di dunia badminton.
Mereka tercatat sedikitnya telah bertemu sembilan kali sejak pertemuan di partai final Malaysia Internasional Challenge 2018.
Kehebatan Ahsan-Hendra terbukti mampu mengoleksi 7 kali kemenangan atas rekor pertemuan dengan Chia-Soh.
Meski sering jadi musuh dilapangan, Aaron Chia mengagumi sosok The Daddies terutama Hendra Setiawan jadi panutan baik di dalam maupun diluar.
Baca Juga: Fajar Alfian Ngaku Jomblo, Kevin Sanjaya Auto Mode Julid dan Bikin Ngakak Semuanya
"Hendra menarik perhatian saya. Dia tampil sangat bagus dalam membaca permainan dan memiliki kemampuan untuk mendikte lawan di depan lapangan," kata Aaron Chia seperti dilansir Haloyouth.com sari The Star.
Sosok Hendra, di mata Chia memang memiliki kecerdasan luar biasa disertai ide dan taktik yang jarang dimiliki pemain lain.
"Intersepsi tengah lapangan, ide dan taktik Hendra Setiawan juga sangat fantastis," terang Aaron Chia.
"Hendra Setiawan seorang contoh diluar lapangan, terlepas dari menjadi seorang juara Olimpiade dan dunia, dia sangat membumi," masih Chia.
Baca Juga: French Open 2022 Tayang Jam Berapa? Ini Jadwal 8 Wakil Indonesia di Babak 32 Besar Hari Ini
"Dia juga seorang pria yang kekeluargaan dan saya pasti bisa belajar satu atau dua hal darinya juga, karena saya ayah dari dua anak," pungkas Aaron Chia.
Diketahui, inilah deretan prestasi Hendra Setiawan selama berkarier di dunia bulutangkis.
Hendra Setiawan membuka dengan meraih Medali Emas Olimpiade edisi 2008, di Kejuaraan Dunia dia meraij Medali Emas pada pada edisi 2007, 2013, 2015, dan 2019, kemudian, Medali Perunggu pada edisi 2010
Pada kejuaraan Asian Games meraih Medali Emas pada edisi 2010-2014, Medali Perunggu pada edisi 2006, Medali Perunggu Beregu Nomor Beregu pada edisi 2006, 2010.
Kejuaraan Asia, Hendra meraih Medali Emas pada edisi 2005, 2009, Medali Perak pada edisi 2003, 2015, sementara Piala Sudirman meraih Medali Perak edisi 2007, Medali Perunggu edisi 2009, 2015, 2019.
Pada Piala Thomas meraih Medali Perak edisi 2010, 2016, Medali Perunggu pada 2006, 2008, 2015, 2016, medali emas edisi 2020, teranyar runner up Thomas Cup 2022.***
