HALOYOUTH – Pernikahan adalah sesuatu yang sangat serius untuk kita dalam memilih pasangan hidup. Jika diibaratkan memasak saja membutuhkan ilmu, apalagi sebuah pernikahan yang disebut sebagai ibadah terlama yang Anda jalani.
Semua orang tahu bahwa tidak ada pasangan hidup yang sempurna. Akan tetapi, bukan berarti Anda tidak harus selektif dalam memilih pasangan.
Pasangan bisa disebut juga sebagai nafkah batin. Ia yang akan menemanimu dan melengkapi dirimu seumur hidup.
Dilansir Haloyouth dari kanal YouTube Kuliah Psikologi, menjelaskan bagaimana pasangan yang baik untuk kejenjang pernikahan.
Baca Juga: 8 Amalan Sunnah Setelah Akad Nikah Lengkap dengan Hadist
Seorang anak yang lahir kedunia, tidak bisa memilih oleh siapa ia dilahirkan. Atau tidak bisa memilih siapakah Ayah atau Ibunya.
Tetapi Anda bisa memilihkan Ayah atau Ibu yang baik untuk anak-anakmu kelak. Itu adalah sesuatu yang bisa Anda kendalikan.
Jangan menjadi pribadi yang egois, atau mentang-mentang sudah terlanjur sayang atau cinta terhadap pasangan Anda. Lalu Anda mengabaikan hal-hal yang memang itu tidak baik untuk Anda atau anak kelak.
Jaman sekarang sudah banyak sekali kasus broken home. Baik yang nyata berpisah maupun broken home yang terselubung.
Baca Juga: Inilah 3 Bahaya Dehidrasi untuk Kesehatan Tubuh yang Perlu Diketahui
Maksudnya ialah mereka sudah terpisah secara hati namun masih serumah untuk anak-anaknya.
‘Anda tidak bebas dalam mengekspresikan perasaan’
Anda tidak bebas dalam mengekspresikan perasaan sedih, marah, kecewa, takut, dan lain sebagainya.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal ini terjadi yaitu, Anda merasa takut untuk mengekspresikan perasaan Anda.
Atau justru terjadinya perang atau bertengkar. Anda tidak berani mengungkapkan perasaan bahwa ada sesuatu yang tidak Anda suka, perasaan kecewa, atau hal lainya terhadap pasangan Anda.
Jika Anda marah terhadap apa yang Anda tidak suka dengan pasangan Anda itu bahaya. Justru akan bertambah terjadinya pertengkaran karena tidak bisa atau tidak berani mengungkapkan dengan baik, apa sebenarnya perasaanmu.
Baca Juga: 3 Jenis Minuman yang Bisa Tingkatkan Kesehatan Otak, Nomor 1 Paling Mudah Ditemui di Indonesia
Atau pasangan Anda yang justru menyerang balik pada Anda ketika Anda mengungkapkan hal atau sesuatu perasaan padanya.
Akhirnya Anda hanya bisa memendam perasaan tersebut dan tidak berani mengungkapkannya.
Akan tiba masanya, ketika Anda terus memendam perasaan atau rasa kecewa hingga akhirnya emosi Anda akan meledak.
Sedangkan meledak itu ada dua yaitu: meledak kedalam atau keluar. Jika Anda meledak keluar, akan tiba saatnya Anda marah-marah dengan tidak wajar.
Menumpahkan emosinya secara tidak wajar. Itu akibat Anda yang terlalu sering memendam rasa jengkel atau kecewa. Sedangkan meledak kedalam adalah perasaan yang dipendam dan akhirnya menjadi penyakit.
Baca Juga: Kebiasaan Membeli Baju Baru Menjelang Lebaran, Apakah Itu Wajib? Begini Penjelasannya Menurut Islam
Jadi sebagai pasangan yang baik, tentunya harus saling ‘mendengarkan’ perasaan apa yang sebenarnya yang dirasakan tanpa men-judge.***