Cara Mudah Mendapatkan Pekerjaan di Era AI Kecerdasan Buatan, Begini Langkahnya

- 31 Januari 2024, 19:25 WIB
Ilustrasi Menghadapi Era Kecerdasan Buatan
Ilustrasi Menghadapi Era Kecerdasan Buatan /Pixabay//

HALOYOUTH.COM - Meskipun teknologi kecerdasan buatan (AI) sering dianggap sebagai ancaman, sebenarnya kehadirannya membuka peluang pekerjaan baru. Menurut laporan The World Economic Forum, lapangan pekerjaan yang berkaitan dengan AI diperkirakan akan mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa tahun mendatang. Hingga tahun 2027, kebutuhan akan talenta di sektor teknologi AI diperkirakan akan tumbuh sebesar 40%, menjadi yang tertinggi dibandingkan sektor lainnya.

Sebagai perbandingan, sektor pekerjaan seputar keberlanjutan berada di peringkat kedua. Jika kita fokus pada istilah umum AI, area spesifik seperti machine learning diperkirakan akan mendominasi dalam hal nilai pasar. Nilai pasar machine learning diperkirakan akan mencapai US$354,6 miliar pada tahun 2027, yang setara dengan 69,35% dari total pasar AI secara keseluruhan.

Sementara itu, bidang lain seperti Natural Language Processing (NLP), Autonomous and Sensor, Computer Vision, dan AI Robotic juga diharapkan memiliki pertumbuhan yang signifikan.

Kenaikan signifikan dalam kebutuhan talenta di bidang AI dapat diatributkan pada peningkatan penggunaan AI di dunia bisnis. Prediksi tahun 2024 menunjukkan bahwa 314 juta pengguna akan menggunakan layanan berbasis AI, dan proyeksi untuk tahun 2027 mencapai angka 500 juta pengguna secara global. Dengan demikian, peningkatan kebutuhan akan talenta di sektor AI menjadi sebuah konsekuensi yang otomatis.

Ancaman Lapangan Pekerjaan 

Meskipun keberadaan AI membawa peluang pekerjaan baru, tidak dapat diabaikan bahwa dampak negatifnya terhadap lapangan pekerjaan juga nyata. Studi McKinsey Global Institute memproyeksikan bahwa setidaknya 14% karyawan di seluruh dunia berisiko mengganti profesi akibat otomatisasi oleh teknologi AI.

Pekerjaan dalam bidang layanan pelanggan, resepsionis, atau penjualan diidentifikasi sebagai yang rentan terhadap penggantian oleh teknologi AI. Forbes juga memprediksi potensi kehilangan pekerjaan bagi dua juta pekerja pabrik pada tahun 2025 akibat kemajuan teknologi AI.

Perhatian utama terkait fenomena ini adalah dampak yang signifikan di lapangan pekerjaan dengan tingkat keterampilan rendah. Pekerja di sektor ini cenderung menghadapi kesulitan dalam beralih ke keterampilan lain, dan pekerjaan yang tersedia dalam lingkup ini menuntut tingkat keahlian yang lebih tinggi daripada sebelumnya. Hal ini menimbulkan potensi ketidaksetaraan peluang kerja yang lebih luas di masa depan.

Di era AI, persiapkan diri dengan selalu siap belajar ilmu baru (lifelong learning). Data menunjukkan peningkatan kebutuhan akan keahlian AI di masa depan. Perkuat juga soft skills, termasuk aspek emosional dan kreativitas, karena kendati AI canggih, keaslian manusia tetap tak tergantikan.

Baca Juga: Bisa Ngobrol dengan AI, Berikut 7 Fitur Baru WhatsApp 2024

Halaman:

Editor: Rifqiyudin

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x