Trending Virus Nipah, Pertama Kali Muncul di Malaysia dan Mengakibatkan Kematian Hingga 50%

- 27 Januari 2021, 12:59 WIB
Ilustrasi virus Nipah, ancaman baru pandemi
Ilustrasi virus Nipah, ancaman baru pandemi /Gerd Altmann/Pixabay

HALOYOUTH.COM - Berita mengenai virus Nipah menjadi trending topik pencarian di Indonesia.

Virus Nipah ternyata diketahui pertama kali muncul di Malaysia dan Singapura pada tahun 1998 dan 1999.

Virus Nipah pertama kali ditemukan di antara babi peliharaan dan sekarang telah ditemukan di antara spesies hewan peliharaan lainnya, termasuk kucing, kambing, anjing, kuda, dan domba. Saat ini, infeksi ini juga diketahui telah menyerang manusia.

Baca Juga: Sering Bermimpi Dikejar Orang atau Binatang hingga Kelelahan? Ternyata Arti Mimpinya Mengejutkan

"Saat terjadi wabah virus Nipah di Malaysia, yang juga mempengaruhi Singapura, sebagai besar infeksi pada manusia disebabkan oleh kontak langsung dengan babi yang sakit atau jaringannya yang terkontaminasi" tulis WHO melalui situs resminya.

Selain di Malaysia dan Singapura, virus Nipah diketahui juga menyerang negara India dan Bangladesh.

Dikutip dari Times of India, Pada Mei 2018, tiga orang di Kerala dilaporkan meninggal akibat 'Virus Nipah' baru yang misterius.

Baca Juga: Anda Mimpi Memotong Rambut Bahkan hingga Gundul? Tenryata Hal itu Bisa Menjadi Pertanda Buruk!

Kejadian terjadi di wilayah Kozhikode, setelah itu pusat mengirim tim ke negara bagian selatan untuk menyelidiki masalah tersebut.

Mengutip dari situs WHO bahwa konsumsi buah-buahan atau produk buah-buahan (seperti jus kurma mentah) yang terkontaminasi dengan urin atau air liur dari kelelawar buah yang terinfeksi adalah sumber infeksi yang kemungkinan menjadi penyebab penularan terjadi.

Umumnya, gejala yang dialami mansuai ketika terjangkit virus Nipah adalah sakit kepala, demam, mengantuk, kebingungan mental, koma, disorientasi yang berpotensi kematian.

Gejala tersebut juga terjadi di Malaysia dan hampir 50 persen dari kasus manusia secara klinis berakhir dengan kematian.

Seperti halnya Covid-19, belum ada obat khusus yang bisa menyembuhkan manusia dari virus Nipah.

Perawatan insentif dan pemberian obat untuk membantu meningkatkan sistem imun tubuh masih digunakan untuk mengurangi efek dari gejala virus Nipah yang dialami oleh manusia.***

Editor: Idam Rosyda Suha

Sumber: timesofindia.indiatimes.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah