Ini hanya memotivasi dia untuk mendaftar di lebih banyak kompetisi.
Pada tahun 2008, Galina berkompetisi di Kejuaraan Melempar Pisau Dunia di Kaliningrad, melawan 36 pelempar pisau terbaik dunia.
Chuvina baru berlatih selama setahun, dan dia adalah satu-satunya pensiunan di antara peserta, tapi dia menang lagi.
"Baba Galya" begitu publik menyebutnya, telah menjadi pelempar pisau nomor satu dunia.
Pada 2013, Galina Chuvina memenangkan European Knife and Axe Throwing Championship!
Baca Juga: Update BLT, Begini Cara Cek BLT UMKM Online Tanpa Berdesak-desakan di Bank
Sepanjang karirnya yang luar biasa, ia merebut 3 kejuaraan nasional lainnya, serta 50 medali dan gelar.
Di sebagian besar negara, dia akan dianggap sebagai harta nasional, tetapi tampaknya tidak di Rusia.
Di masa jayanya, Chuvina mendapat banyak perhatian dari pers, memberikan wawancara dan tampil di acara televisi, tetapi dia tidak pernah benar-benar menerima dukungan yang signifikan dari siapa pun, termasuk pihak berwenang.
Ketika usia kian bertambah, dia berhenti pergi ke kompetisi, terutama karena dia tidak mampu melakukan perjalanan, dan mundur ke kota asalnya Sasovo.
Galina tidak kembali ke pekerjaan lamanya di kolam renang setempat, dan meskipun mendapat tawaran dari orangtua untuk mengajar anak-anak mereka, tawaran ini tidak pernah terwujud.
Hari ini, pada usia 68, dia tinggal di sebuah rumah yang hancur dan memenuhi kebutuhan dengan uang pensiun bulanan sebesar 17.000 rubel (sekitar Rp 3,2 juta).
Cukup menyedihkan bila melihat kariernya yang sangat gemilang di usia senja.***