Network
HALOYOUTH – Tes Psikologi menggambar pohon dikembangkan oleh Charles Koch seorang Psikolog dari Swiss.
Dalam proses seleksi kerja, tes psikologi menggambar pohon merupakan salah satu jenis tes yang sering muncul.
Dalam penelitiannya, Koch menemukan bahwa tes psikologi menggambar pohon bisa mengetahui sejarah dan masa lalu seseorang.
Karena, pohon bisa mencerminkan struktur psikologis dan alam bawah sadar, Awalnya tes ini dilakukan untuk menentukan jurusan yang tepat saat akan mendaftar sekolah.
Baca Juga: 3 Jenis Tes Psikologi Wartegg: Tiga Garis Sejajar, Kotak Blok, dan Garis Lengkung
Kemudian, seiring dengan perkembangan jaman, tes psikologi menggambar pohon menjadi salah satu metode dalam tes psikologi untuk mengetahui kepribadian seseorang.
Perhatikan hal-hal ini sebelum mengerjakan tes psikologi menggambar pohon:
1. Tes psikologi menggambar pohon bertujuan untuk mengetahui sejarah hidup seseorang, yang berkaitan dengan adaptasi, empati, dan ego.
2. Tidak disarankan menggambar tanaman, seperti rumput, semak-semak, dan jenis tumbuhan monokotil lainnya. Gambarlah jenis tumbuhan dikotil dengan struktur yang detail mulai dari akar, buah, hingga bunganya.
3. Hasil tes psikologi menggambar pohon dapat dianalisis melalui ukuran, goresan, posisi, lengkungan, hingga garis-garis yang terdapat pada pohon.
4. Perbanyak latihan menggambar pohon.
5. Gambarlah dengan satu tarikan garis, jangan diulang-ulang.
6. Gambarlah pohon pada bagian tengah kertas, dengan ukuran yang normal dan seimbang.
7. Manfaat bidang gambar yang tersedia secara efektif, jangan menyisakan bidang terlalu banyak, dan terlalu sedikit. Sisakan bidang secara proporsional.
8. Fokus menggambar pohon, bukan komponen lain.
9. Perhatikan instruksi penguji dengan teliti dan cermat, tentang jenis gambar yang dibuat atau tidak boleh dibuat.
10. Pohon yang digambar harus memiliki kompenen yang jelas, mulai dari akal, batang, tangkai, jenis pohon, hingga buah.
