Peringati Hari Dongeng Indonesia, Yuk Nostalgia Dongeng di Masa Kecil!

28 November 2021, 12:34 WIB
Ilustrasi dongeng. /Pixabay/Comfreak

HALOYOUTH- Hari Dongeng Nasional diperingati oleh Bangsa Indonesia setiap tanggal 28 November, yang bertepatan dengan hari lahirnya sosok multitalenta Pak Raden dalam serial si Unyil yang bernama asli Drs. Suyadi.

Hari dongeng nasional pertama kali diresmikan oleh Anies Baswedan pada 28 November 2015 saat ia masih menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).

Di hari dongeng nasional ini, yuk kita nostalgia. Kira-kira, dongeng apa aja ya, yang pernah kamu dengerin di masa kecil? Berikut ini kami rangkumin buat kamu, beberapa dongeng legendaris di Indonesia.

1. Si Kancil dan Buaya

Dongeng legendaris ini bercerita tentang seekor Kancil yang punya kecerdikan dan sering membantu sesama hewan di hutan, sehingga ia begitu disegani oleh hewan-hewan lain di sana.

Baca Juga: Berhasil Tumbangkan Lawan, Wakil Denmark Puji Penampilan Jojo Pada Semifinal Indonesia Open 2021

Suatu ketika, kancil lapar. Tetapi ia harus menyeberang sebuah sungai untuk bisa menjadi makanan. Awalnya dia ragu, tapi akhirnya dia memberanikan diri untuk menyeberangi sungai yang penuh dengan buaya.

Dengan kecerdikannya, Kancil menghampiri para buaya dan membuat kesepakatan pada buaya bahwa ia membawa berita baik dari raja hutan untuk memberikan daging kepada para buaya di sungai.

Buaya pun terperdaya oleh perkataan Kancil. Ia mengiyakan permintaan kancil untuk berbaris membentuk jembatan penyeberangan dari tepi sungai hingga ke ujung sungai. Kancil pun menyebrangi sungai itu dengan bantuan para buaya.

Sesampainya di sebrang sungai, Kancil mengucapkan terima kasih kepada para buaya yang telah membantunya menyebrangi sungai dan ia langsung melarikan diri.

Tentu saja para buaya marah karena merasa dibohongi oleh kancil.

Baca Juga: Tes Psikologi: Apakah Kamu Siap Menjalin Hubungan Baru? Temukan Jawabannya Yuk

2. Malin Kundang

Dongeng ini menceritakan tentang kisah seorang pria bernama Malin dari Sumatera Barat.

Malin Kundang adalah anak seorang janda bernama Mande Rubayah. Suatu ketika saat sudah beranjak dewasa, Malin pergi merantau jauh ke luar daerah dan kembali lagi dengan istrinya.

Karena malu dengan istrinya, Malin berbohong dengan menyebut ibunya bukan seorang janda, melainkan dari keluarga bangsawan.

Karena sang ibunda sudah muak dengan perlakuan Malin kepadanya, dikutuklah Malin Kundang menjadi sebuah batu.

Pesan moral dalam kisah ini tak lain ialah agar jangan sekali-kali durhaka kepada orang tua, apalagi tidak mengakuinya.

Baca Juga: Lagi, Atlet Indonesia Borong Juara di Bahrain International Challeng 2021

3. Timun Emas

Dongeng ini menceritakan tentang sosok Timun Emas, gadis cantik yang lahir dari buah timun berwarna emas.

Seorang janda tua bernama Mbok Srini, yang sebelumnya mendapat petunjuk dari raksasa dalam mimpi untuk menanam sebuah biji timun.

Sang raksasa berpesan, jika dari timun itu lahir seorang anak dan ia tumbuh besar, raksasa akan kembali memintanya untuk menjadi santapan.

Namun dengan penuh perjuangan keras, akhirnya Timun Emas tidak berhasil disantap oleh raksasa.

Dari kisah Timun Emas ini kita belajar bahwa dengan usaha dan kerja keras, segala rintangan dan cobaan dalam hidup ini akan berujung baik.

Baca Juga: Marcus-Kevin Tumbangkan Takuro Hoki-Yugo Kobayshi: Dendam Membara Rebut Gelar Juara Indonesia Open?

4. Keong Emas

Dongeng ini mengisahkan tentang Candra Kirana, putri Kerajaan Daha yang pada suatu ketika ingin dilamar oleh pangeran tampan bernama Raden Inu Kertapati.

Namun saudaranya, Dewi Galuh, merasa iri dan mengutus seorang penyihir untuk menyingkirkan Candra Kirana dengan menyihirnya menjadi seekor Keong Emas.

Selama menjadi Keong Emas, Ia dipelihara oleh seorang nenek tua di sebuah gubug sederhana. Kabar itupun terdengar hingga ke telinga pangeran. Suatu saat kemudian mereka berdua bisa kembali bertemu, kutukan penyihirpun hilang.

5. Bawang Merah Bawang Putih

Dongeng ini bercerita tentang dua orang kakak beradik cantik yang memiliki sifat berbeda dan bertolak belakang.

Baca Juga: Bukan Aaron Chia-Soh Wooi Yik, Wakil Malaysia ini Tantang Marcus-Kevin di BWF World Tour Finals 2021

Bawang Merah memiliki sifat malas, sombong, dan dengki. Sedangkan Bawang Putih memiliki sifat rendah hati, tekun, rajin, dan jujur.

Keduanya hidup dengan ibu tiri yang juga berstatus jsnda, yang satu frekuensi dengan Bawang Merah.

Bawang putih selalu kena marah dan harus mengerjakan segala pekerjaan rumah. Ia hidup dalam kekangan, sedangkan Bawang Merah hidup dalam kebahagian.

Suatu ketika Bawang Putih sedang mencuci di sungai, tanpa sengaja Ia menghanyutkan selendang Ibunya. Karena takut kena marah, iapun segera mencari selendang itu sepanjang sungai.

Baca Juga: Kamu Harus Tahu! Inilah 8 Istilah Perfilman, Ada Arti Sekuel, Prekuel dan Lainnya

Namun ia akhirnya bertemu dengan sosok perempuan tua di dalam sebuah gua, di tepi sungai. Ia mengaku mengetahui keberadaan selendang yang dicari Bawang Putih.

Perempuan itu akan memberi tahu asalkan Bawang Putih mau bekerja di rumahnya terlebih dahulu.

Karena sebelumnya Bawang Putih terbiasa bekerja keras, ia bersedia membantu perempuan tua itu dan berhasil mendapatkan selendangnya kembali.

Tak hanya itu, Ia juga mendapat sebuah labu berisi sebongkah emas yang berhasil membuat ibu tiri dan saudaranya iri.

Nah teman-teman, di atas adalah beberapa dongeng legendaris yang ramai diceritakan masa lalu. Mana dongeng favorit kamu?***

Editor: Adi Riyadi

Tags

Terkini

Terpopuler