Sinopsis Novel Rindu Karya Tere Liye, Mengungkap Kisah Cinta Sejati dalam Perjalanan Ibadah Haji

- 24 November 2021, 19:53 WIB
Sinopsis Novel Rindu karya Tere Liye
Sinopsis Novel Rindu karya Tere Liye /Instagram @merakibooks_/

HALOYOUTH – Novel karya Tere Liye adalah novel yang banyak digemari para pembaca. Karyanya yang selalu bagus dan menarik sehingga banyak para pembaca yang menyukai karya Tere Liye.

Salah satu karya Tere Liye yang membuat para pembaca terbawa perasaan adalah Novel berjudul Rindu.

Rindu merupakan buah karya Tere Liye yang rilis pada tahun 2014. Dengan cetakan pertama Oktober 2014 dan cetakan kedua April 2021. Rindu adalah sebuah novel yang memiliki genre sejarah yang terdapat tema cinta, keluarga, nasionalisme, kasih sayang, dan romantis.

Rindu menyajikan berbagai macam konflik yang menjadi puncak ketegangan sebuah cerita.

Baca Juga: Review Novel 'PERANG' Sebuah Novel Subkultur Karya Rama Wirawan

Novel Rindu, diawali dengan cerita merapatnya kapal besar di Pelabuhan Makassar pada 1 Desember 1938, bertepatan dengan 9 Syawal 1357 H. Kapal besar kargo ini bernama Blitar Holland yang yang dibuat di Eropa tahun 1923. Kapal kargo ini menjadi transportasi sebuah perjalanan suci nan sakral yang dinanti-nanti oleh masyarakat Nusantara.

Perjalanan suci nan sakral ini adalah perjalanan yang amat ditunggu-tunggu oleh masyarakat Nusantara yaitu menunaikan ibadah haji. Ibadah haji ini dilaksanakan ditengah-tengah sedang berlangsungnya penjajahan di tanah Nusantara. Ibadah haji ini adalah perjalanan yang tidak mudah bagi masyarakat Nusantara.

Perjalanan sakral ini sangat ketat dalam pengawasan, terlebih lagi kepada para petinggi, orang penting, dan ulama. Salah satu orang yang diawasi serta dicurigai adalah ulama masyhur bernama Ahmad Karaeng atau sering disapa Gurutta. Gurutta masih terbilang keturunan Raja Gowa pertama yang memeluk Islam, Sultan Alauddin.

Baca Juga: Review Buku Little Princes: Petualangan Bacpacker Amerika Menyelamatkan Anak-Anak korban Perdagangan Manusia

Selain itu, Gurutta adalah seorang penulis dan selalu membawa buku-buku yang dianggap berbahaya oleh serdadu Belanda dan selalu diperintahkan untuk dimusnahkan.

Halaman:

Editor: Rifqiyudin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah