Naomi Wolf dan Refleksi Atas Kuasa dan Kesadaran Perempuan di Novel Barunya

- 6 Oktober 2021, 15:23 WIB
Naomi Wolf dan Refleksi Atas Kuasa dan Kesadaran Perempuan di Novel Barunya
Naomi Wolf dan Refleksi Atas Kuasa dan Kesadaran Perempuan di Novel Barunya /Guardian/

HALOYOUTH - “Alat kelamin perempuan bisa menjadi sebuah “lubang” tetapi jika dipahami dengan benar maka ia adalah lubang berbentuk dewi.” Buku ini adalah sebuah tuliasan asil penelitian Naomi Wolf seorang perempuan yang merupakan tokoh Feminisme gelombang ketiga. Dalam buku ini naomi wolf menarasikan esensi keberadaan vagina bukan hanya sebagai organ vital tubuh semata namun juga rahasia-rahasia dan potensi yang tersimpan dalam diri perempuan.

Pemikiran yang keliru perihal vagina berhasil dipatahkan oleh Naomi. Presepsi yang keliru perihal alat kelamin perempuan berhasil Naomi rajut dengan sangat apik. Bahkan jika mendefinisikannya dengan cara yang inklusif, kita cendrung berpikir bahwa vagina hanya sebatas pada bagian yang dapat kita lihat dan sentuh sebatas permukaan tubuh diantara kedua kaki.

Bagian tubuh yang terdiri dari Vulva, labia dalam, klistoris, saluran kencing dan bagian lain yang dapat dijamah dengan jemari kia.

Namun, pada buku ini Naomi berhasil membantah bahwa kelamin perempuan bukan hanya sebatas bagian tubuh yang sensitif melainkan sebuah bagian yang memiliki pesona dan kekuatan bagi perempuan.

Baca Juga: Bukan Karena Ikut Suami! Ternyata Inio Alasan Kuat Mia Audina Si Anak Ajaib Tinggalkan Dunia Bulutangkis

Jika vulva dan klistoris hanya dipahami sebatas permukaan naomi mengajak kita untuk memahami vagina secara mendalam. Ibarat samudra yang ditembak menggunakan jaringan bertenaga besar.

Jaringan ini terus menembus hingga ke sumsum tulang belakang dan otak, kemudian mengirimkan sinyal lebih dalam lagi melepaskan hormon-hormon dalam tubuh sehingga kita mencapai pada titik kepuasan dan kenikmatan yang hanya dapat dirasakan lewat jaringan vagina. Lewat vagina pun perempuan bisa mencapai titik terkuat dan melewati batas-batas potensinya.

Naomi menegaskkan – tanpa sarkasme- bahwa saat ini “ perempuan dapat melakukan apapun yang mereka lakukan baik secara seksual maupun secara kehidupan pribadi. Naomi menentang keras budaya kuno yang menempatkan vagina sebagai objek pemujaan dan kepuasan semata, namun juga merupaka inti kekuatan dan potensi bagi perempuan.

Baca Juga: Bukan Aaron Chia-Soh Wooi Yik, Ternyata Ini Ganda Putra Yang Bikin Penasaran Marcus-Kevin, Siapa?

Halaman:

Editor: Adi Riyadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x