HALOYOUTH - Pada usia muda, pasti memiliki semangat dalam meraih sesuatu, entah itu meraih cita-cita atau yang lainnya, usia ini biasanya ada pada usia 20 tahun ke atas.
Semangat dalam meraih sesuatu ini, dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Melihat teman lebih sukses.
Ketika seseorang melihat temannya lebih sukses akan muncul perasaan dimana ingin berada di posisi tersebut
2. Adanya cemoohan dari orang lain atau orang disekitarnya
Cemoohan orang terkadang bisa membuat sakit hati, dan tidak sedikit dari mereka yang ingin membalasnya dengan sebuah pembuktian yang lebih
3. Kurangnya kebutuhan ekonomi keluarga.
Kekurangan ekonomi salah satu solusinya yaitu menambah sumber penghasilan agar kebutuhan ekonomi tercukupi, maka itu beberapa anak muda ingin meraih sesuatu, agar bisa mencukupi kebutuhan ekonomi keluarganya
Baca Juga: Tips Mencuci Karpet Sendiri Saat Musim Hujan, Berikut Penjelasannya
4. Adanya harapan orang tua atau orang yang disekitarnya.
Ada beberapa orang tua yang dimana mereka mengharapkan sesuatu kepada anaknya, dengan harapan itulah terkadang seorang anak bisa mempunyai sebuah ambisi atau keinginan dalam meraih sesuatu
Tetapi, terkadang di dalam usahanya itu, ada yang namanya ekspetasi.
Apa itu ekspetasi?
Ekspetasi adalah sebuah kondisi dimana sedang mengharapkan sesuatu pada masa depan, biasanya kadar yang ada di ekspetasi ini cukup tinggi
Tak sedikit dari mereka yang membarengi usahanya ini dengan ekspektasi yang tinggi
Maka tidak heran, banyak kasus anak muda yang terkena mental breakdownkarena ekspetasi ini
Apa itu mental breakdown?
Mental breakdown adalah kondisi dimana seseorang mengalami stres berat sehingga memerlukan beberapa waktu untuk memulihkannya kembali
Baca Juga: 5 Alasan Kucing Selalu Mengikuti Pemiliknya, Nomor 4 Ingin Meminta Pertolongan
Maka itu, Sherly Annavita Rahmi dalam Channel YouTubenya membagikan sebuah video, 3 cara dapat mengelola Ekspetasi (Expectation Management)
Video tersebut dibuat oleh Sherly Annavita dari pengalamannya, yang dimana ia pernah mengalami down karena sebuah Ekspetasi
Di dalam video tersebut membahas mengenai, kenapa penting mengelola ekspetasi?, Apa itu skill expectation management?, Dan bagaimana cara mengelolanya?
1. Kenapa penting mengelola ekspetasi?
Salah satu pentingnya mengelola ekspetasi adalah menghindari adanya stres
Seperti yang dijelaskan di atas, bahwasannya, para anak muda ketika memiliki ekspektasi yang cukup tinggi, mereka akan mendapatkannya dengan cara memaksakan sesuatu
Sehingga, rentan terkena stres.
Menurut Sherly Annavita, ketika seseorang memiliki ekspektasi yang tinggi, perlu dibarengi dengan kelayakan, effort, dan resources yang ada
Sebab, jika ketiga itu tidak ada, maka kemungkinan hasil tidak sesuai harapan, yang ada manusia akan rentan kecewa.
Baca Juga: Modern dan Kekinian 20 Daftar Nama Bayi Laki-laki Awalan Huruf E Lengkap dengan Artinya 3 Suku Kata
Dan ketika seseorang sudah kecewa terhadap harapannya, akan membutuhkan waktu yang lama untuk bisa bangkit kembali, serta kemungkinan besar bisa menyebabkan seseorang tersebut tidak bisa menghargai setiap usaha yang telah lakukannya
2. Apa itu Skill Expectation Management?
Skill Expectation Management adalah kemampuan dalam mengelola ekspetasi, yang bertujuan untuk menciptakan kesehatan mental
Banyak anak muda yang berekpetasi terhadap sesuatu, namun tidak diimbangi dengan skill expectation management ini, akibatnya dapat menyebabkan gangguan mental pada dirinya
3. Bagaimana mengelola ekspetasi?
Pada poin ketiga ini, Sherly Annavita Rahmi membagikan 3 tips cara mengelola ekspetasi:
A. Target harus memenuhi standart smart goal setting
Diambil dari kata SMART yakni Specific, Measureble, Achievable, Relevant, Timely
Specific adalah penetapan tujuan terhadap sesuatu, misalnya seseorang perlu menentukan dimana ia akan melanjutkan jenjang pendidikannya, akan mengambil jurusan apa, dan tujuannya akan kemana
Measureble adalah terukur, dengan konsep ini dapat membantu seseorang dalam mencapai sesuatu dengan mudah, sesuai dengan takarannya, bila tujuan tidak tercapai maka measureble ini bisa menjadi salah satu solusinya
Achievableadalah membuat suatu tujuan sesuai dengan modal yang dimiliki, jika suatu target tidak tercapai maka yang perlu dilakukan yaitu menunggu terlebih dahulu sampai bisa mencapai target tersebut, atau bisa menetapkan tujuan yang lain sesuai dengan modal yang dimiliki
Relevant adalah setiap tujuan yang dibuat sesuai dengan kehidupan jangka panjang, dan sejalan dengan tujuan yang lain, agar bisa terus memegang kendali atas apa yang terjadi kedepannya
Timely adalah batasan waktu, berikan batasan waktu terhadap tujuan yang dimiliki, agar target yang kita tentukan bisa tercapai tepat waktu.
B. Selalu siapkan rencana cadangan
Perlu diketahui bahwa terkadang setiap tujuan yang sudah direncanakan sejak awal, tidak semua bisa dicapai. Maka itu, kita perlu yang namanya backup plan (memiliki rencana cadangan) agar dapat meminimalisir rasa kekecewaan kita terhadap rencana awal
C. Stoikisme
Stoikisme adalah pengajaran bagaimana cara menjaga pikiran tenang, sehingga tidak dapat dipengaruhi oleh hal-hal yang buruk
Baca Juga: Bermakna Cantik dan Suci! Berikut Rangkaian Nama Bayi Perempuan Awalan Fitri, Lengkap Dengan Artinya
Dalam stoikisme, menurut Sherly Annavita Rahmi ada 3 poin :
1. Kontrol apa yang ada dalam kontrol kita
2. Do the best, prepare for the worst(Lakukan yang terbaik, persiapkan yang terburuk)
3. Apapun hasilnya udah seharusnya demikian yang terjadi
Ketiga poin diatas dapat membantu seseorang dalam mengelola ekspetasi sesuai dengan keadaan.
Nah itu dia tentang expectation management, perlu diingat kembali bahwa, jangan memaksakan suatu target tanpa diimbangi pengetahuan terhadap diri sendiri, seperti batas kemampuannya berapa? kesulitan-kesulitan apa saja, dan situasi serta kondisi bagaimana yang tidak bisa berkontribusi dalam mencapai target.
Karena jika itu tetap dipaksakan, akibatnya akan mengenai kesehatan pada mental, ditambah target atau tujuan anda tidak dapat terpenuhi. So, kenali dirimu sendiri sebelum memiliki target. ***