Network
HALOYOUTH - Mengikuti Program Merdeka Belajar yang diselenggarakan KEMDIKBUD sekumpulan Mahasiswa KM2 (Kampus Mengajar 2) di SMP Negeri 16 Kota Serang terdiri dari 8 orang berasal dari berbagai kampus di Kota Serang ajak siswa membuat Ecobrick.
Berangkat dari keresahan terhadap tingkat konsumsi tinggi penggunaan plastik berakibat pada volume limbah plastik yang dihasilkan sekolah, Mahasiswa KM2 (Kampus Mengajar 2) memberikan edukasi kepada siswa SMP yang berlokasi di Jl. Mesjid Priyayi, Kecamatan Kasemen, Serang, Banten tersebut lewat pengolahan limbah plastik menjadi Ecobrick.
Memaksimalkan tugas yang diberikan KEMDIKBUD selama bulan Agustus-Desember, Mahasiswa KM2 yang memiliki misi khusus meningkatkan literasi dan numerasi siswa dalam berbagai aspek Mahasiswa KM2 memberikan edukasi literasi pengolahan limbah plastik menjadi barang berguna seperti Ecobrick.
Baca Juga: Bupati Pandeglang Irna Narulita Ikut Promosikan Produk Penyintas Tsunami
Memasuki era adaptasi kebiasaan baru, tentu berdampak besar pada berbagai aspek tak terkecuali pendidikan, dengan diberlakukannya Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) pada satuan lembaga pendidikan SMP Negeri 16 Kota Serang membuat aktivitas sekolah berangsur normal.
Hal tersebut membuat aktivitas konsumsi limbah plastik juga tinggi, terlebih letak geografis sekolah berada di samping sungai yang berpotensi menyebabkan banjir.
Tidak hanya Ecobrick Mahasiswa KM2 juga memberikan edukasi lain bernama Vertikultur, dengan menjadikan botol plastik sebagai wadah tanam.
Baca Juga: Mengenang Soe Hok Gie, Aktifis Indonesia yang Meninggal Dunia di Gunung Semeru
“Sebetulnya berangkat dari keresahan dan tindak pencegahan supaya ga terjadi banjir nantinya ditambah siswa SMP 16 lebih dari 1.000 itu yang dikhawatirkan makannya kita mengedukasi siswa lewat literasi pengolahan sampah dan ada greenhouse juga yang kita manfaatkan membuat Vertikulture," ujar Hambali salah satu Mahasiswa Kampus Mengajar 2.
