Namun sistem ini harus ditunjang dengan koneksi internet yang cukup baik, bila koneksi internet karyawan sedang bermasalah maka absensi harus dilakukan secara manual dengan menghubungi bagian HR.
Baca Juga: Yuk! Intip 3 Rahasia Sukses ala Maudy Ayunda: Biasakan Bangun Jam 5 Pagi
5. Absensi Biometrik
Absensi biometrik hampir serupa dengan sistem absensi sidik jari, namun pada sistem ini akan mendeteksi lebih banyak lagi karakteristik pada diri manusia.
Bila fingerprint hanya mendeteksi sidik jari, biometrik akan mendeteksi lebih banyak seperti retina mata, bentuk wajah, bibir, hidung, dsb.
Karenanya sistem ini dapat dikatakan tidak dapat dimanipulasi oleh karyawan, disamping itu kapasitas mesin ini juga terbilang cukup besar.
Namun, salah satu kelemahannya adalah pada harganya yang terbilang mahal karena mesin membutuhkan komponen khusus untuk mendeteksi karakteristik seseorang. Sehingga perusahaan harus merogoh kocek lebih banyak untuk menggunakannya.
6. Aplikasi Absensi Mobile
Sistem aplikasi absensi berbasis mobile dapat diakses secara online. Di sini aplikasi absensi akan diinstall dan dapat diakses melalui handphone karyawan dari mana saja asalkan terkoneksi dengan jaringan internet.
Jenis absensi ini juga sangat cocok untuk pekerja remote, freelancer, lapangan, tengah melakukan perjalanan dinas, hingga karyawan yang masih WFH.
Itulah beberapa jenis sistem absensi yang umum digunakan pada sebuah perusahaan untuk mencatat kehadiran karyawannya.