Awas! Merokok Setelah Buka Puasa Dapat Menyebabkan Ini

- 22 April 2021, 23:59 WIB
ILUSTRASI ROKOK
ILUSTRASI ROKOK /PIXABAY /realworkhard/

HALOYOUTH - Puasa tidak hanya menghentkan kita untuk berbuat buruk secara rohaniyah. Namun juga kita dituntut untuk menjaga jasmani supaya tetap bugar dan stamina stabil.

Tetapi justru di bulan Ramadhan ini kadangkala kita menomor sekiankan urusan kesehatan jasmani kita. apalagi ketika kita dihadapkan pada Es, Gorengan, dan yang paling berbahaya merokok. 

Lantas, apa yang bahaya dan sangat membahayakan merokok ketika kita baru melangsungkan berbuka puasa?

Perlu kamu ketahui bahwa merokok saat buka puasa bisa lebih berbahaya bagi kesehatan dibandingkan merokok saat tidak puasa. Mengapa begitu?

Rokok mengandung banyak bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan. Bahan kimia utama yang terkandung dalam rokok adalah karbon monoksida, nikotin dan tar.

Yang perlu dicatat, kimia jenis ini sangat berbahaya jika masuk ke dalam tubuh Anda saat keadaan perut kosong setelah kamu berjam-jam puasa.

Saat berbuka puasa, tubuh kita membutuhkan banyak nutrisi dan cairan untuk mengganti energi yang hilang selama menahan diri dari minum dan makan seharian

Langsung merokok saat buka puasa dalam keadaan perut kosong, risiko yanga akan dialami antara lain mual, muntah, kelelahan, dan pusing akan meningkat, karena kandungan karbon monoksida dalam asap rokok dapat masuk ke dalam aliran darah dan menurunkan kadar oksigen dalam darah.

Hal ini mengakibatkan sel-sel dalam tubuh akan kekurangan oksigen, sehingga dapat membuat lelah dan pusing. Gas ini juga dapat menurunkan fungsi otot dan jantung.

Karbon monoksida dalam darah juga dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam darah. Lama-kelamaan, ini dapat menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah arteri serta membuat pembuluh darah arteri mengeras, kaku, dan kurang elastis.

Hal ini kemudian mengakibatkan pembuluh darah menyempit dan akhirnya mengarah pada penyakit jantung dan stroke.

Selain itu, merokok dalam keadaan perut kosong juga dapat meningkatkan risiko kita terkena kanker paru-paru.

Nikotin yang diserap tubuh dalam keadaan perut kosong bisa lebih besar dibandingkan dalam keadaan perut sudah terisi. Sehingga, semakin besar risiko terkena kanker paru.

Nikotin dalam rokok juga dapat menimbulkan banyak dampak buruk bagi kesehatan, seperti peningkatan tekanan darah, detak jantung, dan aliran darah ke jantung, serta menyebabkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah.

Semua hal ini kemudian dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Nikotin juga merupakan zat adiktif yang membuat kamu ketergantungan dengan rokok. Zat ini dapat tinggal dalam tubuh selama 6-8 jam tergantung dari seberapa seringnya kita merokok. 

Puasa merupakan waktu di mana kamu harus menahan segala nafsu, seperti nafsu makan dan minum, termasuk nafsu untuk merokok.

Sehingga, puasa bisa menjadi waktu yang tepat bagi kita untuk melatih diri mengurangi jumlah rokok yang kamu konsumsi per hari.

Tidak merokok selama puasa kurang lebih 13 jam per hari mungkin adalah suatu kemajuan bagi kita

Waktu kamu merokok saat puasa pasti berkurang. Yang tadinya bisa merokok kapan saja semau maunya, namun selama bulan puasa kita hanya bisa merokok saat buka puasa sampai menjelang sahur.

Pada waktu yang sempit ini, kurangilah jumlah rokok yang kamu “bakar” sedikit demi sedikit, sehingga akan terbiasa merokok dengan jumlah batang yang lebih sedikit.

Waktu merokok yang lebih sempit saat bulan puasa mungkin dapat membantu mengurangi kebiasaan merokok.

Mulailah dengan mengurangi satu batang rokok per hari, lakukan hal ini sampai kamu terbiasa dan kemudian cobalah untuk mengurangi satu batang rokok lagi dari jumlah sebelumnya.

Lakukan hal ini terus-menerus sampai kamu mungkin tidak merokok lagi. Walaupun bulan puasa telah selesai, kamu bisa meneruskan upaya untuk berhenti merokok. Kuncinya adalah konsisten.***

Editor: Nahrul Muhilmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah