Akibat Melawan Junta Militer, 125.000 Guru di Myanmar di Skors

- 23 Mei 2021, 20:31 WIB
Seorang guru dari Yangon University of Education memegang tanda dengan pita merah saat mengikuti demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon, Myanmar, 5 Februari 2021.
Seorang guru dari Yangon University of Education memegang tanda dengan pita merah saat mengikuti demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon, Myanmar, 5 Februari 2021. /Stringer / File Photo/REUTERS

Haloyouth.pikiran-rakyat.com - Lebih dari 125.000 guru sekolah di Myanmar telah diskors oleh otoritas militer karena bergabung dengan gerakan pembangkangan sipil untuk menentang kudeta militer pada Februari. Keterangan ini disampaikan langsung oleh salah seorang pejabat Federasi Guru Myanmar.

Penangguhan telah terjadi beberapa hari sebelum dimulainya tahun ajaran baru, yang diboikot oleh beberapa guru dan orang tua sebagai bagian dari kampanye yang telah melumpuhkan negara itu.

Akibatnya, Sebanyak 125.900 guru sekolah diskors hingga Sabtu, kata pejabat federasi guru, yang menolak menyebutkan namanya karena khawatir akan dikriminalisasi. Dia sudah ada dalam daftar buronan junta dengan tuduhan menghasut ketidakpuasan.

Baca Juga: Gunung Berapi Meletus di Kongo Timur, Ribuan Orang Mengungsi dari Goma

Dalam data yang telah diperbaharui sejak dua tahun lalu, Myanmar memiliki 430.000 guru sekolah.

"Ini hanya pernyataan untuk mengancam orang agar kembali bekerja. Jika mereka benar-benar memecat orang sebanyak ini, seluruh sistem akan berhenti," kata pejabat yang juga seorang guru yang tidak ingin disebut namanya itu.

Meski demikian, Surat kabar Global New Light of Myanmar yang dikelola pemerintah meminta agar sekolah tetap dibuka dan memulai pengajaran seperti biasanya.

Belakangan, fasilitas-fasilitas umum seperti sekolah, kesehatan dan di seluruh pemerintahan dan bisnis swasta mengalami kekacauan yang akut sejak negara Asia Tenggara itu dilanda kudeta dan penangkapan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi.

Baca Juga: Sumur Banten Diguncang Gempa 5,4 Skala Richter, Masyarakat Diimbau Tetap Tenang

Halaman:

Editor: Rifqiyudin

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah