Network
HALOYOUTH - Negara Kelompok Tujuh atau G7 mengadakan pertemuan pada Minggu 13 Juni 2021.
Pertemuan ini banyak membahas hal terkait isu internasional, yang tak kalah menarik adalah isu lingkungan.
Emisi karbon yang terus meningkat akibat polusi udara batu bara sebagai bahan baku listrik terus dibahas.
Negara G7 berjanji untuk secara cepat meningkatkan teknologi dan kebijakan yang mempercepat transisi dari batu bata ke energi terbarukan.
Termasuk mendorong pemerintah untuk menyetop dukungan terhadap tenaga batu bara untuk industri.
Baca Juga: Tidak Lagi Didukung, Kekuasaan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Akan Tamat
"Pembangkit listrik tenaga batu bara adalah penyebab tunggal terbesar emisi gas rumah kaca," Ungkap diskusi G7 yang dikutip oleh Haloyouth-Pikiran-Rakyat.com dari Instagram @Reuters.
"Investasi global yang berkelanjutan dalam pembangkit listrik tenaga batu bara yang tidak berkurang menimbulkan bahaya iklim untuk menjaga 1,5 derajat celcius dalam jangkauan," Sambungnya.
Presiden Amerika Serikat yang mengikuti diskusi tersebut menyatakan bahwa akan mendukung dana sebesar 2 Milyar USD untuk negara-negara berkembang agar mereka beralih dari pembangkit listrik tenaga batu bara.
