Sri Mulyani: PNS Jangan Manja!

- 22 Agustus 2020, 12:04 WIB
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati.*
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati.* /instagram.com/@smindrawati


HALOYOUTH – Dikarenakan imbas dari adanya pandemi COVID-19, Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, memutar otak terapkan berbagai strategi kebijakan untuk kembali mendongkrak aktivitas ekonomi agar hidup kembali.



Atas situasi terebut Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memilih lebih berhati-hati dalam mengalokasikan belanja negara, termasuk belanja pegawai dalam anggaran pendapatan belanja negara (APBN).



Banyaknya Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang meminta banyak fasilitas untuk bekerja dari rumah, tak serta merta Kemenkeu memberinya. Kemenkeu lebih memilih memanfaatkan anggaran bagi menggeliatkan kembali perekonomian. Mengingat bukan hanya PNS yang terdampak COVID-19.



Baca Juga: Komnas HAM: Pasal Penodaan Agama Tidak Jelas Batasannya


Menkeu Sri Mulyani meminta PNS khususnya pegawai Kemenkeu jangan terlalu manja meminta fasilitas dengan menggunakan anggaran negara.



"Jangan terlalu manja lah. Sedikit-sedikit minta. Nanti Negara Republik Indonesia bisa bangkrut, apalagi kalau bayar pajaknya minimal, dan kita harus work balance dan income balance," ujar Sri Mulyani saat Town Hall Meeting Kementerian Keuangan yang dikutip Jumat 21 Agustus 2020. Sebelumnya diberitakan Pikiran-rakyat.com, dalam artikel “PNS Banyak Minta Fasilitas dari Anggaran Negara, Sri Mulyani: Jangan Manja, Indonesia Bisa Bangkrut!”.



Adapun, dalam acara itu, seperti dikutip dari Warta Ekonomi berjudul "Sri Mulyani ke PNS: Jangan Manja! Nanti RI Bisa Bangkrut," dengan sindikasi konten dari Sindonews, salah satu pegawainya meminta fasilitas laptop untuk bekerja.



Menurut dia, pengadaan laptop tambahan secara besar-besaran di Kemenkeu bisa membengkakan impor negara.


Baca Juga: Ridwan Kamil Meminta Doa agar Diberi Kelancaran saat Disuntik Vaksin Covid-19



"Untuk laptop, flexible working space sekarang kita pikirkan untuk infrastruktur kita. Kalau kamu bilang, bu belanjakan saja untuk beli laptop. Tahu nggak apa yang terjadi? Neraca pembayaran kita impornya gede banget, mau laptop belum dibikin di Indonesia," bebernya.



Lebih jauh ia menegaskan, alokasi anggaran Kemenkeu saat ini harus fokus untuk mendongkrak aktivitas ekonomi agar hidup kembali.



"Padahal, saya mau belanjanya bikin ekonomi kita mutar. Kalau impor terus kan sama saja, sudah belanja banyak, tapi ekonominya nggak jalan, hanya impor saja. Jadi ini strategi yang harus dipikirkan. Tapi kalau infrastruktur flexible working space akan kita desain sesuai kebutuhan," tandas dia.***(Ari Nursanti/PR)

Baca Juga: Temukan Pelanggaran Protokol Kesehatan, Wakil Bupati Garut Ingin Cabut Izin Wisata dan Pernikahan

Editor: Ade Rosman

Sumber: Pikiran Rakyat Warta Ekonomi Sindonews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah