Network
HALOYOUTH - Bertepatan dengan Hari Tani, 24 September 2023, Syarekat Perjuangan Rakyat Padarincang (SAPAR) adakan istighosah dan doa bersama masyarakat padarincang untuk warga Rempang dan Lebak, yang diadakan di Kp. Barengkok Cikoneng, Kec. Padarincang Kab. Serang, Banten.
Diketahui, bahwa di daerah Lebak juga akan didirikan Gheotermal, bahkan bendungan. Hal ini membuat warga Padarincang khawatir, sebab jika geothermal didirikan akan mengakibatkan banyak dampak negatif bagi warga di sekitar.
Begitu juga, yang dirasakan oleh warga Padarincang, yang masih dalam pertahanan memperjuangkan hak atas ruang hidupnya yang akan dibangun PLTPB (Geothermal) oleh PT Sintesa Banten Geothermal (SBG) yang dimulai sejak tahun 2015 silam, dan berhasil dihentikan sementara waktu meskipun hari-hari ini masih kerap disatroni.
Hal ini membuat warga Padarincang terancam terhadap kelestarian alam serta tergusurnya penduduk dan gentrifikasi kedepannya mengancam wilayah pertanian produktif yang mana itu adalah mata pencaharian warga Padarincang.
Jika pembangunan geothermal dan bendungan di Lebak terjadi, itu akan mengakibatkan bencana alam hingga tenggelamnya permukiman warga di sekitar" ucap salah seorang warga dalam pembukaan acara tersebut.
Membicarakan soal gheotermal, tidak hanya terjadi di Padarincang, banyak contoh yang telah terjadi dan menimbulkan banyak kerusakan krisis iklim.
Baca Juga: Pemuda Pancasila Kota Tangerang Gelar Muscab, Tono Darussalam Terpilih Aklamasi
"Seperti kasus Dieng yang hari ini sudah bisa kita lihat dampaknya, mulai dari lahan pertanian yang tidak lagi subur bahkan mata air yang tercemar," tambahnya.
Karena bagi para warga Padarincang, menolak geothermal adalah sebagai bentuk mensyukuri nikmat Tuhan.
