Terungkap Pengakuan Anthony Ginting, Sosok Lawan Terkuat Hingga Alasan Pilih Main Tunggal Putra

12 Agustus 2021, 15:51 WIB
Anthony Ginting ungkap alasannya bermain di sektor tunggal putra /REUTERS/ LEONHARD FOEGER

HALOYOUTH - Anthony Ginting mungkin bisa dibilang sebagai pemain bulutangkis yang sedang naik daun saat ini.

Pemain berusia 24 tahun tersebut saat ini berpredikat pemain bulutangkis terbaik dunia dibawah Momota, Axelsen, Antonsen dan Then Tien Chou.

Atlet kelahiran Cimahi tersebut sukses menyabet medali perunggu di Olimpiade Tokyo 2020 usai menumbangkan wakil Guatemala, Kevin Cordon 21-11 dan 21-13.

Baca Juga: Profil Mychelle Bandoso, Kandidat Kuat Pengganti Greysia Polii, Berikut Sederet Prestasinya

Pencapaiannya tersebut membuat Ginting mencatatkan sejarah baru usai meraih dua medali di turnamen Olimpiade.

Ia berhasil mendulang sejarah baru sebagai pemain pertama yang meraih medali di Olimpiade Ramaja 2014 silam serta Olimpiade Tokyo 2020.

Atlet berprestasi ini memastikan diri meraih medali perunggu di nomor tunggal putra cabang olahraga bulutangkis Olimpiade Tokyo 2020.

Baca Juga: Manny Pacquiao Batal Duel dengan Spence Jr usai Alami Cedera pada Retina Mata Kirinya

Sebelumnya, ia juga sukses merebut medali perunggu di Youth Olympic atau Olimpiade Remaja di Nanjing, China pada 2014 lalu.

Dibalik pencapaiannya tersebut, Anthony Ginting mengungkapkan ada salah satu sosok yang sangat sulit dikalahkan dalam karirnya sebagai pemain bulutangkis.

Sosok yang dimaksud Ginting yakni pemain bulutangkis tunggal putra Jepang nomor satu dunia, Kento Momota.

Baca Juga: Frustasi Dikalahkan Anthony Ginting, Anders Antonsen Persiapkan Diri untuk Olimpiade Paris 2024

Hal tersebut terungkap dalam Kanal Youtube Hanif & Rendy Show yang tayang pada 10 Agustus 2020 lalu.

Dalam video tersebut, pemain timnas Indonesia, Hanif Sjahbandi menanyakan siapa pemain yang sangat sulit dikalahkan Ginting.

Ginting mengaku bahwa Kento Momota lah yang sangat sulit ia kalahkan untuk saat ini.

Baca Juga: Profil Kento Momota Juara Dunia Asal Jepang yang Sulit Dikalahkan Anthony Sinisuka Ginting

"Kalo untuk sekarang sih bisa dibilang kiblatnya bulutangkis emang di dia sih (Kento Momota), kayaknya ia ranking satu di tunggal putra cukup lama juga," kata Ginting seperti dikutip Haloyouth.com dari kanal Youtube Hanif & Rendy Show pada Rabu, 11 Agustus 2021.

Pengakuan Ginting tersebut bukannya tanpa alasan, sejauh ini, ia dan Kento Momota tercatat sudah bertemu sebanyak 15 kali.

Dari 15 pertemuan tersebut, Ginting hanya berhasil meraih empat kemenangan, sedangkan Momota sukses memenangkan 11 pertandingan.

Baca Juga: Frustasi Dikalahkan Anthony Ginting, Anders Antonsen Harap Bisa Memutar Waktu pada Olimpiade Tokyo 2020

Ginting sendiri saat ini berada diurutan kelima dalam ranking BWF terbaru update 10 Agustus 2021 dengan poin 86,232.

Peringkat Ginting masih kalah dari Chou Tien Chen dari Taiwan diperingkat keempat yang mempunyai poin 89,828.

Ginting juga masih kalah dari dua wakil Denmark, Anders Antonsen diperingkat ketiga serta Viktor Axelsen di posisi kedua.

Baca Juga: Terungkap, Anthony Ginting Akui Sosok Ini yang Paling Sulit Dikalahkan Sepanjang Kariernya di Bulutangkis

Sementara Kento Momota masih kokoh dipuncak ranking BWF dengan mengantongi 109,118 poin, meski pada Olimpiade Tokyo 2020 ia gugur di babak penyisihan grup.

Sebelumnya, karir Kento Momota sempat terhenti didunia bulutangkis pada 2016 lalu setelah mendapatkan sanksi larangan bermain selama setahun.

Larangan tersebut adalah akibat dari kasus judi ilegal di Jepang yang dilakukannya bersama Kenichi Tago.

Di Jepang sendiri, judi ilegal merupakan sebuah pelanggaran berat apalagi dilakukan oleh seorang atlet.

Akibat hal tersebut, jatah Kento untuk tampil di Olimpiade 2016 di rio de Janeiro, Brazil dan Piala Thomas 2016 pun harus sirna.

Baca Juga: dr Richard Lee Ditetapkan Tersangka ITE, Bintang Emon: Prosedurnya Kocak

Peringkat Momota di BWF juga turun drastis lantaran selalu absen di sejumlah turnamen karena sanksi tersebut.

Pada mulanya ia berada peringkat kedua dunia pada awal April 2016 hingga menjadi peringkat 282 dunia pada 20 Juli 2017

Namun pada akhirnya ia berhasil melewati sanksi tersebut dan berhasil bangkit kembali.

Pada 2018, kejayaan Momota kembali hadir, ia berhasil menjuarai BWF World Tour.

Selain itu, atlet kelahiran Mitoyo, Kagawa tersebut juga menjadi pebulutangkis Jepang pertama yang juara di Kejuaraan Dunia Badminton 2018.

Baca Juga: Ditangkap Polisi, dr Richard Lee Banjir Dukungan Netizen: Kami Semua di Pihakmu!

Perjuangannya usai terpuruk ternyata tak sia-sia, pada 27 September 2018 untuk kali pertama Momota berada di peringkat satu dunia hingga saat ini.

Sementara itu, Kehebatan Ginting bermain bulutangkis tentu tidak hanya datang begitu saja, butuh kerja keras hingga bisa seperti sekarang ini.

Ginting bercerita bahwa ia pertama kali bermain bulutangkis sejak masih sekolah Dasar sekira umur 8 tahun.

Namun yang cukup membuat penasaran yaitu apa alasan Ginting bermain di sektor tunggal putra.

Baca Juga: Korea Open 2021 Dibatalkan, PBSI Mengaku Kecewa: Tapi Demi Kesehatan

Hanif Sjahbandi menanyakan hal tersebut kepada Ginting untuk mengobati rasa penasarannya.

"Dari dulu memilih untuk single atau double ?," tanya Hanif seperti dikutip Haloyouth.com pada 12 Agustus 2021.

Anthony Ginting menjawab bahwa dari dulu memang pemain bulutangkis itu pasti memulai karirnya dari single.

Sementara itu Ginting sendiri mengaku pernah bermain double namun hasilnya kurang bagus dan lebih enak bermain single.

Baca Juga: Ditanya Mengapa Pilih Bermain Tunggal Putra, Ini Jawaban Anthony Ginting

"Pernah sih dulu maen double juga, ya hasilnya kurang, jadi memilih single," jawab Ginting.

Selain itu, Ginting mengaku bahwa pendapatan dari sektor tunggal lebih banyak dari pada ganda, pasalnya bonusnya tidak terbagi.

Akhirnya disektor tunggal putra inilah, Ginting menjadi sosok yang diperhitungkan dalam bulutangkis dunia.

Dalam karirnya, pemain berusia 24 tahun tersebut pernah beberapa kali menyabet medali emas dalam turnamen Internasional.

Baca Juga: Korea Open Batal, Tim Indonesia Fokus ke Piala Sudirman 2021: Potensi The Minions Cs Masuk Grup Neraka!

Diantaranya medali Emas di kejuaraan bulutangkis beregu Asia, Hyderabad 2016, Alor Setar 2018, dan Filipina 2020.

Selain itu, Ginting juga berhasil membawa dua medali emas di ajang Sea Games Singapura 2015 dan Filipina 2019.***

Editor: Nahrul Muhilmi

Tags

Terkini

Terpopuler