BWF Sentil Indonesia Gara-gara ini, Evaluasi Besar-besaran Ganda Putra dan Tunggal Putra

3 Oktober 2021, 13:39 WIB
Pebulutangkis ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon /REUTERS/Arnd Wiegmann/

HALOYOUTH - Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) sindir Indonesia dengan alasan menohok gara-gara hal ini yang menjadikan Indonesia harus melakukan evaluasi besar-besaran.

Seperti diketahui, Indonesia baru saja selesai mengikuti gelaran Piala Sudirman 2021 di Vantaa, Finlandia sejak 26 September hingga 3 Oktober 2021.

Pada laga perdana, Indonesia sukses menyingkirkan tiga negara Eropa sekaligus dari penyisihan Grup C yang diawali oleh Anthony Ginting sebagai penyumbang poin pertama untuk Indonesia.

Baca Juga: BWF Sebut Nama Besar Indonesia Runtuh Usai Pemain Bintang Dunia Tumbang di Tangan Pebulutangkis Muda Malaysia

Indonesia sukses menyapu bersih Komite Olimpiade Rusia (ROC) dari mulai sektor tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri hingga ganda campuran.

Pada laga kedua, Indonesia juga berhasil menyingkirkan Kanada dengan skor poin berbanding tipis usai sektor tunggal putra dan tunggal putri kalah dan gagal merebut poin.

Pada laga ketiga, Indonesia dihadapkan dengan Denmark, salah satu negara langganan yang kerap bertemu Indonesia di turnamen beregu. Namun lagi-lagi Indonesia lolos sebagai juara grup C dan sukses mengalahkan Denmark.

Baca Juga: Sukses Balas Dendam, Akane Yamaguchi Libas Chen Yufei: Jepang Samakan Kedudukan di Final Piala Sudirman 2021

Meski demikian, Indonesia telah gugur di babak perempat final Piala Sudirman 2021 usai perjuangan mereka telah dihentikan oleh negara tetangga, yaitu Malaysia.

Indonesia telah menghadapi tekanan terus-menerus dari Malaysia pada babak perempat final hingga gugur dan tak dapat melanjutkan pertandingan tersebut.

Malaysia hanya baru kali ini masuk dalam semifinal untuk pertama kalinya sejak Piala Sudirman 2009. Indonesia hanya berhasil merebut dua poin dari laga yang dimenangkan oleh Greysia Polii dan Apriyani Rahayu serta tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung.

Baca Juga: Lee Zii Jia Bungkam Pebulutangkis Tunggal Putra Ranking Satu Dunia dalam Waktu 59 Menit

Malaysia pun kini telah bangkit setelah kontes pertama Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya dan dikalahkan oleh Aaron Chia dan Soh Wooi Yik dengan skor 21-15 dan 21-15.

"Kisona Selvaduray , peringkat No.53 ke No.21 Tunjung, hampir mengalahkan lawannya yang berperingkat lebih tinggi dan lebih berpengalaman dalam pertandingan 67 menit. Tunjung selamat dari akhir yang menegangkan untuk membawa level timnya," tulisnya sebagaimana dikutip haloyouth.com dari laman resmi BWF pada Minggu, 3 Oktober 2021.

“Tentu saja saya sedih karena kalah, tetapi saya puas karena telah memberikan yang terbaik,” kata Selvaduray.

Baca Juga: Sukses Balas Dendam, Akane Yamaguchi Libas Chen Yufei: Jepang Samakan Kedudukan di Final Piala Sudirman 2021

Lee Zii Jia juga telah kalah dalam tiga pertemuan sebelumnya dengan Anthony Ginting. Namun pertandingan mereka kini telah berbeda dari apa yang terjadi sebelum-sebelumnya

Greysia Polii dan Apriyani Rahayu pemain andalan ganda putri yang baru saja meraih medali emas pada Olimpiade Tokyo 2020 kemarin sukses mengalahkan pasangan Pearly Tan dan Thinaah Muralitharan.

Greysia Polii dan Apriyani Rahayu nyaris saja kalah pasangan ganda putri Malaysia itu terus menerus menampilkan permainan yang sangat baik, namun hal itu justru bisa di halau oleh ganda putri Indonesia.

Baca Juga: Jika Jepang Juara, Catatan Baru Piala Sudirman Akan Ditambahkan, Apa itu?

“Kami tahu orang Malaysia mencoba yang terbaik. Mereka adalah salah satu pasangan hebat dan bintang yang sedang naik daun. Emas Olimpiade membawa lebih banyak harapan dari orang Indonesia, dan kami ingin membalasnya."

"Kami lelah secara mental, dan kami hanya mencoba mengikuti latihan, tetapi itu sulit. Kami hanya ingin memberikan yang terbaik,” kata Greys.

Detik-detik harapan terakhir keduanya terlihat tampak tegang saat pertandingan di sektor ganda campuran untuk sebagai penentu kemenangan melaju ke babak semi final.

Baca Juga: Herry IP Tegur Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya Usai Kalah di Perempat Final dan Ucapkan Ini ke The Minions

Hoo Pang Ron dan Cheah Yee See sukses mengalahkan pasangan Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti dengan penuh keyakinan meski sempat tertinggal di gim kedua.

Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti disebut ragu-ragu hingga pasangan Malaysia memanfaatkan hak itu untuk kemenangannya dengan skor akhir 21-19, 9-21, 21-16.

"Kami sangat tertarik. Mereka adalah pasangan yang lebih kuat dan kami adalah underdog, kami bisa tampil habis-habisan. Di game kedua kami kehilangan fokus, tapi rekan satu tim kami terus mendukung kami, dan kami mencoba yang terbaik, ”kata Hoo Pang Ron.

Baca Juga: Sukses Balas Dendam, Akane Yamaguchi Libas Chen Yufei: Jepang Samakan Kedudukan di Final Piala Sudirman 2021

Dalam tulisan tersebut juga BWF menyebut nama besar Indonesia telah runtuh akibat kekalahannya saat melawan Malaysia di perempatfinal Piala Sudirman 2021.

Pasalnya, pebulutangkis bintang dunia seperti Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya hingga Anthony Ginting harus tumbang oleh pemain muda Malaysia.

"Indonesia memiliki bintang-bintang yang lebih besar tetapi Malaysia mengambil alih perjuangan mereka. Bahkan pesaing Malaysia yang lebih tidak berpengalaman pun menunjukkan tekad yang luar biasa; menghadapi tekanan terus-menerus, nama besar Indonesia runtuh," tulis BWF.

Baca Juga: Pernah Berpasangan dengan Eng Hian, Simak Fakta Menarik Flandy Limpele Pelatih Malaysia Asal Indonesia

"Malaysia berada di semifinal Piala Sudirman untuk pertama kalinya sejak 2009," tambah tulisan tersebut.

Sedangkan kepala Malaysia, Wong Choong Hann memuji Skuad mudanya yang sudah berjalan sejauh ini, bahkan bisa mengalahkan tim Indonesia di Piala Sudirman 2021.

“Ini kemenangan besar bagi para pemain muda. Gila bagi kami, sudah lama sekali kami tidak masuk semifinal. Anak laki-laki dan perempuan kami membuat kami bangga hari ini, mereka berjuang untuk setiap poin dan setiap pertandingan. Jauh lebih manis bahwa kami keluar sebagai pemenang."

Baca Juga: Singkirkan Korea Selatan, China Segel Tiket Final Piala Sudirman ke-14

“Saya pikir jalan masih panjang dan banyak yang harus dipelajari. Kami akan terus bekerja keras dan mengambil setiap kesempatan. Begitulah cara kami bisa maju dan mengejar tim terbaik dunia. Setelah kalah dari Jepang, kami memutuskan sebagai tim untuk memperjuangkan setiap poin dan membiarkan jalannya sendiri. Kami akan terus melakukan hal yang sama.” tambahnya.***

Editor: Nahrul Muhilmi

Sumber: BWF Badminton

Tags

Terkini

Terpopuler