HALOYOUTH- Gelaran turnamen Piala Sudirman 2021 memasuki babak akhir. Dua tim terbaik telah memastikan diri sebagai tim terkuat setelah mengalahkan lawan-lawannya.
Dua tim tersebut adalah China dan Jepang.
Final yang sama pada gelaran turnamen piala sudirman 2015 dan 2019. Dari dua pertemuan tersebut jepang tak pernah memenangkan pertandingan. Namun apa jadinya jika China kembali memenangkan partai final ini?
Sebelumnya di ajang Piala sudirman keduanya telah bertemu dalam lima kali kesempatan, dimana semuanya bisa dimenangkan oleh China. Dimana dua diantaranya terjadi di partai pamungkas alias final.
Baca Juga: Jika Jepang Juara, Catatan Baru Piala Sudirman Akan Ditambahkan, Apa itu?
Baca Juga: Greysia Polii dan Apriyani Rahayu Bikin Video Semangat untuk Tim Indonesia, Netizen: Abis Nangis ya?
Perlu diketahui sebelum China sampai ke partai final Sudirman Cup 2021 ini mereka, memulai perjuangan dari grup A, kemudian melaju ke babak perempat final dengan predikat juara grup yang di ikuti Thailand sebagai Runner-up.
Pada laga delapan besar China harus berhadapan dengan runner-up grup C yakni Denmark, Bertemu Denmark China menurunkan skuad yang bukan skuad terbaik mereka. Sehingga mereka harus mmenangung senam jantung lantaran menang tipis atas Denmark 3-2.
Dengan hasil tersebut China melaju ke partai semi final dan akan menjajal perlawanan dari Korea Selatan, Korea Selatan sendiri berhasil lolos ke semifinal usai menuntaskan perlawanan dari negri gajah putih thailand. Keduanya bertemu dan tampa hambatan China menang mudah 3-0 melawan Korea Selatan.
Baca Juga: Greysia Polii dan Apriyani Rahayu Bikin Video Semangat untuk Tim Indonesia, Netizen: Abis Nangis ya?
Dengan begitu tiket partai final piala sudirman telah China dapatkan. Dan dijadwalkan final piala sudirman antara China dan Jepang akan digelar di Energia Arena, Vantaa, Finlandia, pada pukul 13.00 waktu setempat atau 17.00 WIB.
1. Gelar Juara Piala Sudirman Ke-12
Jika China memenangkan pertandingan final kali ini, merupakan sebuah capaian yang sangat prestisius bagi bulutangkis China. Dimana ini adalah kali ke 12 China berhasil menjuarai ajang Bulutangkis beregu campuran yang paling bergengsi.
Tercatat China menjuarai Piala Sudirman sebanyak 11 kali dimulai pada tahun 1995, China merajai turnamen bulutangkis beregu yang satu ini hingga gelaran ke empat kali yakni 1997, 1999, 2001.
Yang paling epik terjadi kala China berhasil menjadi juara Piala sudirman enam kali bertutur-turut yakni pada 2005, 2007, 2009, 2011, 2013, dan 2015. Namun sayang harus terputus setelah pada tahun 2017 China harus kalah dari Korea Selatan.
Baca Juga: Gagal Ke Final! Malaysia Dipermalukan Jepang di Partai Semifinal Piala Sudirman 2021
Baca Juga: Sulit Dipercaya, Hanya 6 Ganda Putra Ini yang Mampu Runtuhkan Keperkasaan Marcus-Kevin, Siapa Dia?
2. Kesuksesan Juara Bertahan
Dan gelar juara piala sudirman yang terakhir, China dapatkan di tahun 2019 lalu, seusai mengalahkan Jepang dengan skor telak 3-0 di partai pamungkas. Chen Yufei dan Shi Yuki jadi eksekutor utama mengalahkan tinggal putra dan putri Jepang.
Sebelumya di partai pertama Final piala sudirman 2019 mempertemukan ganda putra dari kedua tim. Li Junhui / Liu Yuchen yang mewakili China sukses mengungguli pasangan Jepang Hiroyuki Endo / Yuta Watanabe. Dengan kemenangan dua set langsung 21-18, 21-10.
Maka dari itu, jika China kembali memenangkan pertandingan sore hari nanti di final Piala Sudirman melawan Jepang, ini merupakan kesuksesan tersendiri bagi Bulutangkis China.
Baca Juga: Tumbangkan Heo Kwang Hee, Shi Yuqi Bawa China Amankan Tiket Final Piala Sudirman 2021
3. Jejak Awal Dominasi
Bukan tidak mungkin jika China kembali memenangkan Piala sudirman Ini akan menjadi pijakan pertama untuk kembali mendominasi turnamen beregu campuran dunia ini. Dan ini menjadikan bencana pagar raksasa yang menjaga gelar juara Piala Sudirman.
Diketahui sudah dua kali China berhasil mendominasi gelar juara Piala sudirman, terhitung pada periode pertama China mendominasi selama 4 tahun dimulai pada tahun 1995 sampai gelaran tahun 2001, diketahui Piala sudirman diadakan dua tahun sekali.
Dan pada periode kedua kejayaan China semakin kuat setelah terselip dengan gelar juara yang diperoleh Korea di tahun 2003 dan China kembali di tahun 2005 dan mendominasi hingga pada tahun 2015, dan kembali dihentikan dominasi nya oleh Korea di tahun 2017.***