Indonesia Kena Sanksi Doping dari WADA, Bagaimana Nasib Turnamen Bulutangkis di Bali? Begini Kata PBSI

9 Oktober 2021, 04:30 WIB
Badan Anti-doping Dunia (WADA) resmi menghukum Indonesia, Thailand, dan Korea Utara sehingga tidak bisa menjadi tuan rumah olahraga dunia. /Reuters/Christinne Muschi/Reuters

HALOYOUTH - Indonesia terkena sanksi Badan Anti Doping Dunia (WADA), bagaimana nasib turnamen bulutangkis yang akan digelar di Indonesia, tepatnya di Bali pada bulan Desember mendatang?

Badan Anti Doping Dunia (WADA) bahwa Indonesia terkena sanksi doping akibat tidak patuh terhadap aturan program pengujian yang efektif.

Sanksi serius nantinya akan diberikan oleh Indonesia, namun belum diketahui pasti sanksi seperti apa yang akan dikenakan nanti.

Baca Juga: Siap Tampil Maksimal di Piala Uber, Begini Kata Apriyani Rahayu Kekuatan Jerman dan Cara Melawannya

Namun yang pasti, Indonesia tidak dapat diperbolehkan menjadi tuan rumah pada kejuaraan regional, kontinental, bahkan dunia akibat dari ketidak patuhan tersebut.

Sanksi itu akan berjalan hingga jangka waktu selama kurang lebih satu tahun sejak dinyatakannya Indonesia telah melanggar aturan oleh WADA.

Selain sanksi tidak bisa menjadi tuan rumah, Indonesia juga tidak diperbolehkan perwakilannya duduk sebagai anggota dewan komite. Meski demikian, atlet dari Indonesia masih diizinkan untuk bersaing di berbagai kejuaraan baik regional, kontinental, dan dunia.

Baca Juga: Indonesia Mundur dari Piala Thomas dan Uber 2020, Hendra Setiawan Bongkar Alasan Ini, Berikut Kilas Baliknya

Masalah ini sebelumnya pernah menerpa Rusia, yang mana dari permasalahan tersebut Rusia harus menggunakan nama ROC di Olimpiade dan NBFR di ajang kejuaraan bulutangkis beregu. Tak hanya itu, Rusia juga harus menerika sanksi oleh Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) setelah mendapat tuduhan menjalankan program doping yang didukung negara.

Namun Rusia masih tetap bisa mengikuti beberapa gelaran turnamen dunia. Yang menandakan atlet Indonesia termasuk pebulutangkis akan tetap bisa mengikuti berbagai kejuaraan dunia dengan syarat tidak bisa mengibarkan bendera nasional selama satu tahun.

Artinya jika Indonesia menang pada turnamen dunia, para atletnya tidak dapat mengibarkan bendera Indonesia dan juga menyanyikan lagu kebangsaan selama sanksi tersebut masih berlaku.

Baca Juga: Daerah Indonesia yang Paling Banyak Sumbang Pemain di Piala Thomas dan Uber 2020, Siapa Satu Kota Kelahiran?

Seperti diketahui, Indonesia sebelumnya telah diagendakan menjadi tuan rumah dari berbagai kompetisi besar seperti Piala Dunia U-20 2023, MotoGP 2022, Indonesia Open, Indonesia Masters, BWF World Tour Finals, dan masih banyak lagi turnamen yang akan menanti.

Banyak publik yang mempertanyakan bagaimana nasib Indonesia untuk menggelar turnamen yang diagendakan oleh Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) nanti?

Humas Luar Negeri PBSI, Bambang Roedyanto telah memberikan klarifikasinya melalui akun Twitter pribadinya bahwa Indonesia masih bisa menyelenggarakan BWF World Tour di Bali pada Desember 2021 mendatang.  

Baca Juga: Greysia Polii Sampaikan Pesan Ini Sebelum Tanding di Uber Cup 2020

"Kejuaraan di Bali open aman yah karena sdh di aware sebelum Breaking News dari WADA," cuit Bambang Roedyanto di akun Twitternya @rudyroedyanto sebagaimana dikutip haloyouth.com pada Sabtu, 9 Oktober 2021.

BWF juga sudah memberikan pengumuman secara resmi bahwa Bali akan menjadi tuan rumah dari tiga kejuaraan bergengsi tersebut.

Tiga kompetisi bulutangkis bergengsi yang rencananya akan digelar dari November hingga Desember 2021 mendatang itu, yakni Indonesia Masters 2021 pada 16-21 November 202 diantaranya Indonesia Open 2021 pada 23-28 November 2021; dan World Tour Finals yang digelar dari 1-5 Desember 2021.

Baca Juga: Sulit Dipercaya! Pebulutangkis Terbaik Indonesia Ini Bikin Lin Dan Nangis di Final Asian Games, Siapa Dia?

Sebelumnya diketahui Indonesia saat ini tengah menjalani pertandingan Piala Thomas dan Uber 2020 yang digelar di Aarhus, Denmark mulai hari ini 9-17 Oktober mendatang.

Indonesia yang menjadi unggulan pertama akan menghadapi lawan berat pada penyisihan Grup A bersama dengan Algeria, Thailand, dan Chinese Taipei untuk keluar sebagai juara grup dan runner-up.

Namun para atlet tetap bersemangat dan tengah fokus untuk tetap memenangkan kejuaraan Piala Thomas dan Uber 2020 tersebut.***

Editor: Nahrul Muhilmi

Sumber: Twitter @RudyRoedyanto

Tags

Terkini

Terpopuler