Disingkirkan Indonesia, Bulutangkis Malaysia Ribut hingga Pelatih Kena 'Tampar' Gara-gara Ini

19 Oktober 2021, 18:46 WIB
Skuad bulutangkis Malaysia /@crazytina3198/Screenshot instagram

HALOYOUTH- Indonesia berhasil menjuarai Piala Thomas 2020 usai menaklukkan China di partai final. Beberapa legenda bulutangkis Malaysia ribut hingga pelatih kena 'tamaparan' lantaran gagal di Thomas Cup.

Keributan itu ditenggarai lantaran Malaysia kandas di tangan Indonesia pada babak perempat final Thomas Cup.

Bertansing di Ceres, Arena Court 2, Aarhus, Denmark pada Jumat 15 Oktober 2021 malam WIB, Indonesia sukses membantai musuh bubuyutan Malaysia dengan skor telak 3-0.

Sebelum mengunci tiket final dan merengkuh trofi juara Piala Thomas 2020, Skuad Garuda juga menyingkirkan Malaysia di babak perempat final dan Denmark di babak semifinal Thomas Cup.

Baca Juga: Indonesia Juara! China Ungkit Lin Dan Usai Dibantai Ginting Dkk di Final Piala Thomas, Begini Kata Media China

Tim bulutangkis Indonesia mampu membantai Malaysia dengan skor telak 3-0 di perempat final Thomas Cup pada Jumat 10 Oktober 2021.

Kemenanga Indonesia itu disumbangkan tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting yang berhasil menghancurkan Lee Zii Jia dengan skor 21-15, dan 21-17.

Kemenangan itu membuat Anthony Ginting sukses membalaskan dendam ketika dikalahkan Lee Zii Jia di Piala Sudirman 2021.

Jonatan Christie yang berhasil melibas Ng Tze Yong lewat drama rubber game dengan skor akhir 14-21, 21-19, dan 21-16.

Baca Juga: Indonesia Juara! Pelatih Malaysia Bongkar 'Aib' Lee Zii Jia hingga Aaron Chia usai Tersingkir di Piala Thomas

Di partai kedua, Indonesia menurunkan pasangan terbaik Marcus Fernaldi Gideon-Kevin Sanjaya Sukamuljo yang berhadapan dengan ganda terbaik Malaysia Aaron Chia-Sph Wooi Yik.

Pasangan peringat satu dunia itu berhasil mengikuti jejak Anthony Ginting yang meraih kemenangan. The Minions julukan Marcus-Kevin berhasil membungkam Aaron Chia-Soh Wooi Yik melalui drama rubber game dengan skor 21-17, 16-21, dan 21-15.

Dengan kemenangan itu, The Minions juga sukses membalaskan kekalahan yang Ia terima dari Chia-Soh di Olimpiade dan Piala Sudirman 2021.

Skuad Merah Putih akhirnya memastikan kemenangan mencolok 3-0 atas Malaysia setelah partai ketiga dimenangkan oleh Jonatan Christie. Berhadapan dengan Ng Tze Yong, Jojo sapaan akrab Jonatan Christie menang lewat drama rubber game dengan skor akhir 14-21, 21-19, dan 21-16.

Baca Juga: Kena Semprot! BWF Beri Ucapan Selamat, Badminton Lovers: Jangan So Baik, Kami Menolak Lupa

Kemanangan atas Malaysia membuat langkah Indonesia menembus partai puncak semakin mulus usai mengalahkan Denmark ai semifinal hingga Skuad Garuda berhasil keluar sebagai juara Piala Thomas 2020 setelah membungkam China di final.

Sementara, harapan Malaysia untuk kembali meraih titel juara sejak terakhir kali diraih pada 1992 harus pupus. Padahal edisi Thomas Cup 1992, Skuad Negeri Jiran itu tampil perkasa setelah mengalahkan Indonesia 3-2 di partai puncak.

Sayang, keperkasaan Malaysia pada edisi Thomas Cup 2020 seketika sirna harus bertekuk lulut dihadapan Indonesia.

Atas tersingkirnya Malaysia di babak perempat final, membuat sejumlah legenda bulutangkis Malaysia geram dengan penampilan Lee Zii Jia dkk.

Baca Juga: Terbaru Ranking BWF Tunggal Putra Kento Momota Terancam, Jojo dan Ginting Saling Kejar, Siapa Unggul?

Legenda bulutangkis Malaysia itu tampak menyoroti pembinaan pemain muda yang tidak membuahkan hasil di ajang kejuaraan beregu terakbar penuh gensi itu.

Hal itu diungkapkan peraih toga medali perak Piala Thomas, Ong Ewe Hock yang merasa kecewa atas perkembangan bulutangkis di negaranya.

"Saua tidak tahu harus berkaya apa lagi. Saya telah mengomentari ini selama 10 tahun terakhir, tetapi sepertinya tidak ada yang berubah," cetus Hock seperti dilansir Haloyouth.com dari New Straits Timews.

"Setiap kali kami gagal menang, kami berbicara tentsng evaluasi, dan kemudian apa yang terjadi?tidak asa yang berubah,"

Baca Juga: Ada yang Baru, Line up Denmark Open 2021, Selain Jojo, Marcus/Kevin dan Fajar Rian Siap Mengukir Rekor

"Kami berbicara tentang pemuda, tentang daerah segad, tetapi mengapa manajemen tidak tanggungjawab atas kegagalan kami untul mendapatkan gelar yang sulit dipahami ini,"

"Tetapkan target Ansa dan cobalah untuk mencapainya. Jika gahal, lakukan evkauasi dan temukan solusi dalam waktu yang ditentukan. Jika gagal lagi, harus mengundurkan diri dan memberi jalan bagi orang lain," demikian Hock atas kegeramanya melihat bulutangkis Malaysia.

Hal serupa siungkapkan legenda bulutangkis Malaysia lainnya Datuk James Selvaraj. Ia meminta agar ada evaluasi menyeluruh untuk memperbaiki kondisi bulutangkis di negaranya tersebut.

"Kami tidak bisa terus mengatakan kami memiliki tim muda, karena negara lain juga mengekspose pemain muda mereka,"

Baca Juga: Nita Violina-Putri Syaikah Naik 7 Tingkat, Ini Ranking BWF Ganda Putri Terbaru 19 Oktober 2021

"Kami juga tidak bisa mengatakan kami lelah bermain terlalu banyak pertandingan, karena pemain lain juga bermain sebanyak itu. Bahkan lebih,"

Untuk itu, Datuk James menekankan agar pelatih termasuk dua pelatih asal Indonesian Hendrawan dan Flandy Limpele harus bertanggungjawab atas kegagalan Skuad Malaysia di Piala Thomas.

"Para pemakn muda kami tampil bagus do Piala Thomas, tetapi apakah pelatih kami memperhatikan bagaimana kelemahan pemain. Kami perlu menfhabiskan lebih banyak waktu dan kerja lebih keras lagi untuk memperbaiki kelemahan ini. Tetapi pada saat yangvsama terus meningkatkan kekuatan kami lebih tinggi lagi," pungkas Datuk.

Sebelumnya. Direktur kepelatihan Malaysia, Wong Choong Haan mengungkapkan faktor kekalahan timnya dari Indonesia di piala Thomas.

Baca Juga: Minions Pernah Kalah Walk Over, Marcus-Kevin Hadapi Ganda Putra Prancis di Laga Perdana Denmark Open 2021

Menurut Choong, dua pemain yang diharapkan Lee Zii Jia dan Aaron Chia-Soh Wooi Yik belum bisa memang tampil konsisten.

Bahkan, Choong menganggap bahwa Lee Zii Jia dan Aaron Chia-Soh Wooi Yik bukanlah sebuah 'produk jadi'

Choong Hann menilai Lee Zii Jia dan Aaron Chia-Soh Wooi Yik masih memerlukan waktu untuk membuktikan kualitas dan konsistensi mereka dilapangan.

"Kami tentu memiliki harapan yang tinggi pada mereka karena merek adalah pemimpin baru dari tim muda ini. Tetapi, ini tidak berarti mereka sudah menjadi 'produk sempurna" tegas Choong Hann seperti dilansir Haloyouth.com dari The Star.

Baca Juga: Indonesia Juara Piala Thomas, Taufik Hidayat Soroti Anthony Ginting, Jonatan Christie dan Vito, Ini Kata Dia

"Kami berharap mereka menampilkan performa bagus untuk memenangkan poin. Ada kekurangan dalam penampilan mereka, tetapi itu tidak berarti bahwa mereka tiba-tiba menjadi pemain yang tidak konsisten,"

Demi mengembalikan performa terbaik Lee Zii Jia dan Aaron Chia-Soh Wooi Yik, Choong mengakui, dirinya akan memberikan bantuan dari National Spoets Institue (NSI) agar membanfu  pemain berkembang kedepan.

"Kami mengumpulkan semua data sehingga kami dapat fokus secara khusus pada area yang perlu kami tingkatkan," tutue Choong.

"Saya sangat percaya bahwa kami memiliki sumber saya dan kemampuan untuk membantu para pemain mengatasi kekurangan mereka sehingga mereka dapat lebih siap di turnamen mendatang,"

Baca Juga: Penuhi Janji, Fajar Alfian Joget Pargoy di Depan Lawan, Netizen: Bengek Woy!

"Kami perlu mengalami peningkatakan karena itu akan menjadi fakfor penentu. Ya, kami berkembang, tetapi begitu juga lawan kami.

"Jadi, kami harus bangkit lebih cepat. Itulah satu-satunya cara agar kami lebih siap dan menghadapi tantangan yang lebih kuat di edisi berikutnya,"

Terkahir, Choong Hann menargetk membidik piala Thomas 2022 setelah gahal di edisi Thomas Cup 2020

"Kami pasti akan menetapkan target yang lebih menantang untum Piala Thomas berikutnya karena kami memiliki cukup waktu untuk memperkuay sektor tunggal dan ganda kami," pungkas Choong Hann.***

Editor: Muhammad Jejen

Sumber: The Star New Straits Time

Tags

Terkini

Terpopuler