HALOYOUTH - Marcus Fernaldi Gideon-Kevin Sanjaya Sukamuljo saat ini masih menjadi ganda putra terbaik dan memuncaki ranking 1 dunia meski hanya meraih 2 gelar juara dari 5 final berturut-turut musim 2021.
Hal tersebut membuat Marcus-Kevin selalu menjadi tulang punggung Indonesia meski seperti diketahui ganda putra terbaik memiliki stok yang sangat banyak dari sektor lainnya.
Tak hanya itu saja, Marcus-Kevin menjadi sosok penting dibalik kemenangan Indonesia merebut kembali Piala yang tak pernah kembali ke Indonesia. Meski berangkat ke turnamen tersebut dalam keadaan yang kurang fit.
Ketika itu, Kevin Sanjaya mengalami cedera di bagian ototnya sehingga sempat diragukan untuk tampil.
Keadaan tersebut membuat beberapa media baik lokal maupun luar negeri dibuat geger. Pasalnya Kevin memaksakan diri untuk bermain dalam keadaan seperti itu.
Sempat bermain buruk di Piala Sudirman 2021 usai kalah dari rival mereka, Aaron Chia-Soh Wooi Yik hingga beredar kabar untuk dipisah, Marcus-Kevin membungkam pihak-pihak yang meragukan mereka.
Ganda putra berjuluk 'the minions' ini menjadi aktor utama dibalik perjuangan Indonesia hingga mencapai final Piala Thomas 2020 dan juga revans atas Aaron Chia-Soh Wooi Yik, ganda putra yang mengalahkan Marcus-Kevin di Olimpiade Tokyo 2020 dan Piala Sudirman 2021.
Di final, Indonesia berhasil menyingkirkan China dengan skor telak 3-0 dan membawa trofi juara kembali ke tanah air usai 19 tahun lamanya menetap di luar negeri.
Namun pada laga final Marcus-Kevin tidak dimainkan. Kevin sendiri akhirnya memilih berpasangan dengan pemain muda, Daniel Marthin setelah Marcus Gideon mengalami masalah kebugaran.
Alasan Herry IP memasang Kevin dengan Daniel dikarenakan Marcus Fernaldi Gideon tidak dalam keadaan fit sehingga pelatih akhirnya menyuruh Kevin untuk memilih pemain yang akan menjadi partnernya dan pemain yang dipilih adalah Daniel Marthin.
Baca Juga: Gila, Ahsan-Hendra Bongkar Biaya Turnamen Bulutangkis India Open Pakai Uang Pribadi, Segini Totalnya
Meski terlihat cukup mengejutkan dengan rotasi yang dilakukan untuk sekelas laga final, namun tim merah putih akhirnya berhasil mengalahkan China yang tanpa beberapa pemain terbaiknya dengan skor telak 3-0.
Komentator BWF Gillian Clark mengatakan bahwa Indonesia sangat luar biasa, pasalnya jika dilihat kebelakang, Indonesia harus bermain mati-matian ketika menghadapi Taiwan dan Thailand di babak penyisihan grup.
Indonesia berhasil menumbangkan Taiwan dan Thailand dengan skor tipis 3-2 dan nyaris alami kekalahan, namun pada kedua pertandingan tersebut Shesar Hiren Rhustavito selalu jadi pahlawan kemenangan.
Baca Juga: Terungkap, Ternyata Melati Daeva Oktavianti Mantan Kevin Sanjaya, Ini Buktinya
"Melihat kebelakang bagaimana mereka hanya menang dengan margin 3-2 melawan Taiwan dan Thailand tapi kemudian lolos ke final mengalahkan juara bertahan China 3-0, ini sangat luar biasa," Ucap Gill Clark seperti dikutip Haloyouth.com dari BWF TV pada 24 Desember 2021.
Namun dibalik kemenangan tersebut, Gill Clark mengungkapkan dirinya sangat kecewa setelah tidak bisa melihat Kevin Sanjaya-Daniel Marthin bermain, pasalnya ia sangat menantikan masa depan dari ganda putra kombinasi terbaru ini.
"Tapi aku sangat kecewa tidak bisa melihat Kevin Sanjaya dan Daniel Marthin, aku sangat menantikan masa depan dari pasangan ini," Ungkap wanita kelahiran Bagdad, Irak tersebut.
Sementara itu, Morten Frost yang saat itu bersama Gillian Clark membawakan laga final Indonesia vs China mengatakan bahwa mereka mungkin akan sering melihat Kevin-Daniel di masa depan.
"kita mungkin akan banyak melihat mereka nanti di masa depan," Ucap Morten Frost.
Hal tersebut tentu bukanlah hal yang mustahil setelah Marcus Gideon, partner Kevin Sanjaya gantung raket suatu saat nanti mengingat usianya kini telah menginjak 31 tahun.
Saat ini, Daniel Marthin masih berpasangan dengan Leo Rolly Carnando dan digadang-gadang bakal menjadi ganda putra andalan masa depan Indonesia.***