HALOYOUTH - Doping merupakan penggunaan obat peningkat performa oleh para atlet agar dapat meningkatkan performa atlet tersebut. Akibatnya, doping dilarang oleh banyak organisasi olahraga seluruh dunia.
Doping sendiri merupakan cara yang instant untuk mendapatkan kekuatan dan stamina yang lebih sehingga nantinya atlet tidak akan merasakan capek.
Beberapa atlet terbaik dunia pernah terlibat dalam penggunaan obat terlarang ini diantaranya pemain terhebat tunggal putra asal Malaysia, Lee Chong Wei.
Baca Juga: 7 Mantan Kevin Sanjaya, Nomor 2 Jadi Pasangan Ramantis, Siapa Dia?
Lee Chong Wei merupakan pebulutangkis terbaik Malaysia sepanjang sejarah. Sebagai pemain tunggal, Lee menduduki peringkat pertama di seluruh dunia selama 349 minggu, termasuk 199 minggu beruntun dari 21 Agustus 2008 hingga 14 Juni 2012.
Dia adalah pemain Malaysia kelima setelah Foo Kok Keong, Rashid Sidek, Roslin Hashim dan Wong Choong Hann yang mencapai peringkat seperti itu (sejak peringkat resmi pertama kali disimpan pada 1980-an).
Namun Lee Chong Wei merupakan satu-satunya pemain Malaysia yang memegang peringkat nomor satu selama lebih dari satu tahun.
Lee adalah peraih tiga medali perak di Olimpiade, dan orang Malaysia keenam yang memenangkan medali Olimpiade.
Baca Juga: Sulit Dipercaya, Marcus-Kevin Kesulitan Taklukan Ganda Putra Ini Hingga Sering Kalah Telak
Dia memenangkan medali perak pertamanya pada tahun 2008, juga pertama kalinya seorang Malaysia mencapai final di nomor tunggal putra.
Prestasi tersebut membuatnya mendapatkan gelar Datuk, dan menyebabkan Perdana Menteri Malaysia saat itu Najib Razak menggambarkannya sebagai pahlawan nasional.
Lee Chong Wei mengulangi prestasi itu dua kali lagi pada tahun 2012 dan 2016, sehingga membuatnya menjadi atlet olimpiade Malaysia tersukses dalam sejarah.
Baca Juga: Terima Tantangan Viktor Axelsen, Loh Kean Yew Kini Sudah Berada di Dubai untuk Adu Mekanik
Pada 13 Juni 2019, Lee mengumumkan pengunduran dirinya setelah berjuang untuk kembali ke kebugaran penuh setelah diagnosis kanker hidung.
Dia ditunjuk sebagai chef de mission Malaysia untuk Olimpiade Musim Panas 2020, tetapi melewatkan acara tersebut karena masalah kesehatannya. Dia mempertahankan perannya, meskipun melayaninya secara virtual.
Dibalik prestasinya yang mentereng, Lee juga tak lepas dari skandal, pasalnya pada 2014 lalu dia tersandung kasus Doping. Hal tersebut diketahui ketika ia Ia tak lolos tes doping saat mengikuti kejuaraan dunia Denmark 2014.
Akhirnya Lee Chong Wei harus menjalani hukuman 8 bulan dilarang mengikuti kejuaraan apapun saat itu.
Sebetulnya Lee Chong Wei secara tidak sengaja menggunakan doping tersebut ketika menjalani perawatan cedera paha namun otoritas bulutangkis dunia tak menerima alasannya.
Meski terjun bebas akibat kasus tersebut nyatanya tak membuat dirinya berputus asa. Bahkan ia mampu kembali bangkit dan meraih medali perak di Olimpiade Rio 2016.***