Kisah Perjuangan Sang Juara Dunia, dari Dipandang Sebelah Mata hingga Dipandang Sejuta Mata, Siapa Dia?

31 Januari 2022, 15:15 WIB
Chafidz Yusuf dan Kevin Sanjaya /Instagram @greyspolii/

HALOYOUTH - Pasangan ganda putra andalan Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo mengharumkan nama Indonesia lewat performa terbaiknya di lapangan.

Sosok Kevin Sanjaya, pria asal Banyuwangi ini menjadi sorotan publik lantaran ada cerita haru sebelum Kevin sukses menjadi atlet bulutangkis profesional.

Proses yang diawali dari kisah tak mengenakan, sempat ditolak dalam seleksi dan dianggap sebagai pemain yang tak memiliki potensi dan gagal pada awalnya.

Baca Juga: Si Jelita Setter Terbaik Proliga 2020, Simak Profil Tisya Amallya Putri Lengkap dengan Instagramnya

Kisah tersebut bermula pada tahun 2006. Saat Kevin yang berusia sekitar 11 tahun mengikuti seleksi untuk masuk ke klub PB Djarum di Kudus.

Waktu itu dirinya justru sempat mengalami penolakan atau gagal seleksi. Lantaran tubuhnya dianggap terlalu kecil untuk menjadi pebulutangkis hebat.

Tekad nya untuk menjadi atlet tidak terhenti, Ia terus mengikuti seleksi di tahun berikutnya. Dan hasilnya tidak beda dari tahun sebelumnya, dirinya hampir ditolak dengan alasan yang sama, tubuhnya terlalu kecil.

Baca Juga: 5 Kejutan dari PBSI Menyambut Tiga Turnamen Bergensi di Bulan Maret, yang Ketiga Paling Ditunggu

Namun, Nasib beruntung dialami Kevin usai Fung Permadi memberikan penilaian. saat itu ia menilai Kevin Sanjaya memiliki antisipasi bola yang baik, Tahu kemana lawan akan menempatkan bola. Selain itu juga dirinya memiliki akurasi yang baik dalam melakukan penyerangan.

Atas penilaian Fung Permadi itu, Kevin Sanjaya akhirnya bisa lolos seleksi dan diterima masuk ke PB Djarum pada tahun 2007.

Kevin Sanjaya yang saat itu merupakan pemain di sektor tunggal putra dianggap sebagai pemain yang tak memiliki potensi. Hingga kemudian membuatnya harus dipindahkan ke sektor ganda.

Baca Juga: The Next Greysia Polii-Apriyani Rahayu, Intip Profil dan Deretan Prestasi Anisanaya Kamila

Bahkan Kevin waktu di Djarum Kudus, tidak terlalu dianggep, kemudian tidak pernah juara juga, seperti dipandang sebelah mata oleh semua orang.

Perjuangan Kevin berbuah manis usai diterima di PB Djarum, perlahan ia meraih prestasi cemerlang hingga terpilih masuk pelatnas Cipayung, Jakarta pada 2013 lalu.

Selama empat tahun menghuni Pelatnas, Kevin yang baru duduk di level senior pada 2015 sudah meraih berbagai gelar juara mulai dari Malaysia Master, India Terbuka, Australia Terbuka, China terbuka hingga All England bersama Marcus Gideon.

Baca Juga: Sang Juara Hobi Makan Pecel Lele dan Mie Ayam, Simak Profil Ridya Aulia Fatasya

Berkat pencapaian selama berkarir di bulutangkis, Kevin menjuarai berbagai turnamen Internasional. Wajar saja, kini kevin bersama pasangannya menempati peringkat teratas sebagai pemain terbaik rangking 1 dunia versi BWF.***

Editor: Adi Riyadi

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler