Lin Dan Sebut Tak Ada Lawan yang Ditakuti, Kecuali 2 Pebulutangkis Indonesia Ini yang Bikin Kagum

14 Februari 2022, 20:42 WIB
Pebulutangkis legendaris China Lin Dan /REUTERS/Stringer/

HALOYOUTH - Sosok pebulutangkis tunggal putra terbaik sepanjang masa mungkin badminton lovers akan menyebut nama Lin Dan.

Lin Dan merupakan mantan pemain bulutangkis profesional Tiongkok yang telah meraih juara Olimpiade dua kali pada 2008 dan 2012, kemudian ia juga juara Dunia lima kali, serta juara All England sebanyak enam kali.

Keberhasilan tersebut membuat Lin Dan secara luas dianggap sebagai pemain bulutangkis terbesar sepanjang masa pasalnya pada usia 28 tahun ia telah berhasil menyelesaikan "Super Grand Slam".

Baca Juga: Debut Menawan Si Kembar Sukses Curi Perhatian, Porak-porandakan Kazakhstan di BATC 2022

Lin Dan telah memenangkan apa yang oleh beberapa orang dianggap sebagai sembilan gelar utama di dunia bulu tangkis di ajang Olimpiade, Kejuaraan Dunia, Piala Dunia, Piala Thomas, Piala Sudirman, Final Super Series Masters, All England Open, Asian Games, dan Kejuaraan Asia.

Lin Dan juga memenangkan penghargaan Eddie Choong Player of the Year selama dua tahun berturut-turut pada tahun 2006 dan 2007.

Dia juga mendapatkan BWF Best Male Player of the Year pada tahun 2008, lalu terpilih sebagai Most Valuable Player (MVP) selama Asian Games 2010 di Guangzhou, Cina.

Baca Juga: Gayung Bersambut, Praveen Melati Langsung Hadapi Unggulan Pelatnas Saat Ini di German Open 2022

Tak sampai di situ saja, pada 16 Januari 2011, ia dinobatkan sebagai atlet pria terbaik China untuk tahun 2010 dalam jajak pendapat Sports Personality of the Year China Central Television untuk sapu bersihnya dalam gelar bulu tangkis utama.

Tentu dengan prestasinya tersebut menjadikannya pemain pertama dan satu-satunya yang mencapai prestasi ini sepanjang sejarah.

Selain itu, Lin Dan juga menjadi pemain tunggal putra pertama yang mempertahankan medali emas Olimpiade dengan menang pada tahun 2008 dan berhasil mempertahankan gelarnya pada tahun 2012.

Baca Juga: Meski Sponsor Berdatangan, Namun Belum Menemukan Pelatih, Lee Zii Jia: Masih dalam Negosiasi

Pada 2004, ia dijuluki "Super Dan" oleh rivalnya asal Denmark, Peter Gade setelah memenangkan final All England Open.

Kemudian sejak saat itu julukan tersebut semakin melekat pada Lin Dan dan telah banyak digunakan oleh para penggemarnya serta media untuk merujuk padanya, sebagai pengakuan atas pencapaiannya.

Namun dibalik prestasi hebatnya, Lin Dan memiliki kekurangan yakni ia tidak pernah menjuarai Indonesia Open selama karirnya.

Baca Juga: Terkenal Dengan Julukan Bad Boy, Berikut Perjalanan Sang Legenda Bulutangkis Indonesia Taufik Hidayat

Namun meskipun begitu, Lin Dan mengakui bahwa tidak ada lawan yang ia takuti selama karirnya. Pasalnya kadang ia mengalami kekalahan kadang juga menang.

"Tak ada. Saya selalu menganggap semua lawan sama. Kadang saya menang dan kadang saya kalah," kata Lin Dan seperti dikutip Haloyouth.com dari media India, Femina pada 14 Februari 2022.

Meski tidak ada lawan yang ditakuti, Lin Dan mengakui bahwa pemain Malaysia, Lee Chong Wei sangat berbakat. Lee adalah peraih tiga medali perak di Olimpiade, dan orang Malaysia keenam yang memenangkan medali Olimpiade.

Baca Juga: Besok Indonesia Vs Hong Kong di Badminton Asia Championships 2022, Gregoria Mariska Tunjung Minta Hal Ini

Dia memenangkan medali perak pertamanya pada tahun 2008, juga pertama kalinya seorang Malaysia mencapai final di nomor tunggal putra.

Prestasi ini membuatnya mendapatkan gelar Datuk, dan menyebabkan Perdana Menteri Malaysia saat itu Najib Razak menggambarkannya sebagai pahlawan nasional.

Lin Dan mengulangi pencapaian itu dua kali lagi pada tahun 2012 dan 2016, sehingga membuatnya menjadi atlet Olimpiade Malaysia paling sukses dalam sejarah.

Selain mengakui Lee Chong Wei, Lin Dan juga mengagumi 2 pebulutangkis Indonesia yakni Hendrawan dan Taufik Hidayat. Sosok Hendrawan dikenal Lin Dan sebagai pemain bulutangkis Indonesia yang hebat berkat kerja kerasnya.

Baca Juga: Segudang Prestasi! Berikut Profil Kelly Larissa, Atlet Bulutangkis Muda Harapan Baru Indonesia

Hendrawan sendiri merupakan pemain Indonesia keturunan China yang berhasil membawa Indonesia 3 kali juara Piala Thomas dan merupakan juara Dunia 2001.

Lin Dan menyebut Taufik dan Lee Chong Wei pemain yang berbakat, sementara Hendrawan adalah pemain yang hebat berkat kerja kerasnya.

"Taufik dan Chong Wei sangat berbakat, sedangkan Hendrawan jadi pemain hebat berkat kerja kerasnya," ujar Lin Dan.

Hendrawan sendiri menjadi seorang pelatih Malaysia dan berkat tangan dinginnya muncul pebulutangkis tunggal putra terhebat sepanjang masa Malaysia, Lee Chong Wei.

Baca Juga: Debut Menawan Si Kembar Sukses Curi Perhatian, Porak-porandakan Kazakhstan di BATC 2022

Lee Chong Wei adalah pemain yang mempunyai rivalitas tinggi dalam sejarah bulutangkis dunia meski secara prestasi dan head to head Lin Dan lebih unggul dari Lee.

Lin Dan, Lee Chong Wei, Taufik Hidayat dan Peter Gade disebut sebut sebagai Fantastic 4 yang sangat fenomenal di dekade 2000-an.***






Editor: Adi Riyadi

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler