HALOYOUTH - Baru-baru ini, Lin Dan, seorang mantan pemain bulutangkis terkenal, mendarat di tempat pertandingan bulutangkis amatir di Guangzhou dan bermain melawan pemain bulu tangkis muda setempat.
Lin Dan tidak hanya memainkan permainan yang luar biasa di lapangan tersebut, tetapi juga berbagi dengan penggemar rahasia mempertahankan kondisi yang baik setelah pensiun, yaitu, bersikeras untuk berlatih setiap hari.
"Meskipun saya keluar dari tim nasional selama lebih dari dua tahun, saya memiliki kebiasaan mempertahankan pelatihan setiap hari, dan jumlah latihan tidak terlalu kecil," kata Lin Dan dikutip Haloyouth.com dari laman Aiyuke pada 24 Mei 2022.
"Pada dasarnya, saya berlari lima kilometer setiap dua hari. Selain itu, saya lakukan juga latihan tubuh bagian atas setiap hari. Keesokan harinya juga tingkatkan latihan kekuatan tubuh bagian bawah," lanjutnya.
Sementara itu, mengenai apakah Lin Dan akan secara resmi kembali ke arena internasional, Lin Dan tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
Lin Dan mengatakan bahwa dia dapat mempertimbangkan untuk mengadakan pertandingan persahabatan nostalgia dengan mantan rekan satu timnya seperti Cai Yun, Fu Haifeng, Bao Chunlai dan pemain lainnya.
Baca Juga: Legenda Jepang Sebut Marcus-Kevin Menakutkan, Sejajarkan dengan Pebulutangkis Hebat ini....
Pada 4 Juli 2020 lalu, bintang bulutangkis China berusia 37 tahun Lin Dan mengumumkan pengunduran dirinya, mengakhiri 20 tahun karirnya sebagai pemain tim nasional China.
Dalam 20 tahun karir tim nasionalnya, ia telah memenangkan dua gelar tunggal putra Olimpiade (2008 Beijing, 2012 London), lima gelar juara dunia tunggal putra, dan memenangkan enam kejuaraan Piala Thomas dan lima Piala Sudirman untuk tim China, 20 gelar juara dunianya sejauh ini tidak tertandingi.
Di usianya yang ke-37, dengan karir lebih dari 20 tahun, prestasinya tidak hanya belum pernah terjadi sebelumnya, tetapi bahkan bisa dikatakan sulit didapat.
Selama setengah tahun setelah pensiun, Lin Dan telah menjalankan klub bulutangkisnya sendiri, dan dia masih menjalankan turnamen Lindan Cup Badminton Open diadakan di Guangdong, yang terus mempromosikan bulu tangkis.
Karena gayanya yang garang dan kepribadiannya yang khas, la dipanggil "Super Dan" oleh lawan setelah mengalahkan Gade dari Denmark di Kejuaraan All England 2004.
Jelang Olimpiade Tokyo, Lin Dan membuat keputusan untuk pensiun karena keadaannya yang menurun dan penundaan Olimpiade Tokyo karena dampak epidemi, ini juga berarti bahwa impian Lin Dan untuk lima Olimpiade berturut-turut tidak dapat diwujudkan.
Sebelum China berpartisipasi dalam Piala Thomas 2022, Lin Dan dan Cai Yun terhubung, mengingat masa lalu ketika tim China merebut kembali Piala Thomas setelah selang 12 tahun pada tahun 2004, menyebabkan banyak penggemar jatuh ke dalam memori yang indah.
"Saya pikir 2004 adalah kejuaraan yang saya pribadi sangat pedulikan selain Olimpiade, karena ini adalah kejuaraan dunia pertama saya sejak usia 5 tahun untuk berlatih bulu tangkis pada tahun 2004," kata Lin Dan.
"Terlepas dari apakah itu tim atau acara tunggal, ini adalah kejuaraan dunia pertama saya, dan saya sangat mengingat tentang itu, karena setidaknya saya tidak berlatih bulu tangkis dengan sia-sia sebelumnya, jadi saya juga percaya bahwa ini juga merupakan kejuaraan dunia,"
Baca Juga: Usai Juarai Sea Games 2021, Eng Hian Targetkan Ranking Dunia ke Apriyani Rahayu-Siti Fadia
"Kejuaraan dunia pertama tim saat itu saya merasa bahwa moral dan semangat juang kita semua, termasuk perasaan, sangat berbeda. Semua orang bersatu untuk memenangkan kejuaraan seperti itu. Saya sangat senang, sangat sangat senang. tak terlupakan, sangat tak terlupakan bagi saya,"
"Sebenarnya, salah satu adegan yang paling menyentuh saya bukan hanya adegan di mana kami memenangkan kejuaraan," timpal Cai Yun.
"Tetapi juga ketika kami menjadi atlet dan bahkan pemain wanita, karena Piala Uber telah dimenangkan, dan benderanya dilukis di wajah mereka, dan mereka terus bersorak. Saat pertandingan dimenangkan, wow, gadis-gadis yang menangis itu, Zhang Ning, semua orang saling berpelukan," kata Cai Yun.
Baca Juga: Emosional! Gregoria Mariska Tunjung Luapkan Isi Hati, Siti Fadia dan BL Indo Beri Dukungan
Di final Piala Sup 2004 China mengalahkan Denmark 3-1 dan merebut kembali Piala Thomas dengan Lin Dan yang menjadi pemain tunggal pertama, mengalahkan Gade 15-8, 15-13, merebut posisi teratas untuk tim China.
Kemudian ganda putra pertama Cai Yun/Fu Haifeng kalah 0-2 dari Jonas/Lars, dan tim Denmark menyamakan skor menjadi 1-1.
Namun di dua game berikutnya, Bao Chunlai, yang tampil sebagai tunggal kedua, dan Sang Yang/Zheng Bo, di ganda kedua, keduanya menang, membantu tim China merebut kembali Piala Thomas 2022.
Baca Juga: Mengerikan! Inilah Skuad Indonesia yang Akan Berlaga di Malaysia Open 2022, Marcus/Kevin Siap Tempur
Dikutip Haloyouth.com dari laman Aiyuke, untuk saran semua orang tentang comeback-nya, Lin Dan ditanya apakah dia menyesal pensiun terlalu dini.
Lin Dan tersenyum dan menggelengkan kepalanya dengan mengatakan bahwa ia gantung raket karena cedera.
"Saya pergi karena cedera, dan sekarang para pemain muda tim nasional juga bekerja keras, tidak peduli apa. kali ini (Piala Thomas) Bagaimana hasil kompetisinya, saya harap mereka akan terus bekerja keras dan menghadapi kesulitan," kata Lin Dan.
Namun, Lin Dan bersedia untuk berpartisipasi dalam permainan eksibisi dengan mantan rekan satu timnya seperti Cai Yun, Fu Haifeng, Bao Chunlai.
"Tidak apa-apa, saya tidak masalah., karena para penggemar yang menyukai kami telah tumbuh dewasa, dan saya berharap melalui permainan pameran kami, kami dapat membangkitkan kenangan bersama semua orang," lanjutnya.
Lin Dan juga dengan nada becanda menantang mantan rekan satu timnya untuk bermain di laga eksebisi, pasalnya ia telah bersiap setiap hari.
"Pokoknya, saya bersiap setiap hari, tidak mengenal mereka," kata Lin Dan.***