HALOYOUTH - Legenda bulu tangkis Tiongkok, Lin Dan disebut sebagai pebulu tangkis terbaik Indonesia didikan Taufik Hidayat digadang-gadang bakal menjadi pemain besar.
Seperti diketahui, Lin Dan merupakan mantan atlet bulu tangkis tunggal putra asal China yang cukup disegani.
Lin Dan dalam sejarah karir bulu tangkisnya pernah menjadi pemain yang ditakuti karena permainannya yang hebat.
Bahkan, Lin Dan nyaris tak terkalahkan di setiap turnamen bulu tangkis yang digelar.
Baca Juga: Jadi Juara SEA Games 2021, Duet Apriyani/Fadia Jadi Sorotan, Pelatih Tekuk: Tahan Emosi!
Berbagai prestasi yang dipersembahkan Lin Dan antara lain, dua medali emas di Olimpiade 2008, dan 2012.
Kemudian Lin Dan juga meraih enam gelar Kejuaraan Dunia, dua gelar Piala Dunia, dan prestasi bergengsi lainnya.
Namun, bukan berarti Lin Dan tidak pernah kalah dalam bulu tangkis. Ada beberapa pemain bulu tangkis yang bisa menandingi dominasi Lin Dan di setiap turnamennya.
Mereka adalah Lee Chong Wei, putra tunggal Malaysia, Taufik Hidayat, putra tunggal Indonesia, dan Peter Gade, putra Denmark tunggal.
Namun dari tiga pemain bulu tangkis di atas, Lin Dan mendominasi kemenangan jika dihitung Head to Head.
Lin Dan mengaku tidak ada lawan yang ia takuti selama berkarir di dunia bulu tangkis, karena terkadang ia mengalami kekalahan dan juga kemenangan.
"Tidak ada. Saya selalu menganggap semua lawan sama. Kadang menang dan kadang kalah," kata Lin Dan seperti dikutip Haloyouth.com dari media India.
Lin Dan juga menyebutkan bahwa putra tunggal Malaysia, Lee Chong Wei adalah pemain yang sangat berbakat. Lee Chong Wei telah memenangkan tiga medali perak di Olimpiade, dan merupakan orang Malaysia keenam yang memenangkan medali Olimpiade.
Selain itu, Lin Dan juga dikalahkan pemain muda Indonesia yang mengaku pemain didikan Taufik Hidayat ini akan menjadi pemain hebat.
Baca Juga: Terbaru, Jonatan Christie Luncurkan Aksi Gombal Lagi ke Shania Junianatha, Ini Potret Romantisnya
Dia adalah Anthony Ginting yang beberapa kali mengalahkan Lin Dan di turnamen internasional.
Anthony Ginting memang putra tunggal pertama Indonesia yang kini selalu diandalkan.
Gelar terakhir yang diraih Ginting adalah medali perak di Olimpiade Tokyo 2020 kemarin.
Sejak kecil, Ginting bergabung dengan PB SGS PLN di Bandung, Jawa Barat, klub bulu tangkis tempat Taufik Hidayat, salah satu legenda Indonesia menimba ilmu.
Baca Juga: Bakal Tampil di Indonesia Masters 2022, Duet 'Bakri' Lakukan Civil War, Siapa yang Menang?
Ginting dan Lin Dan pertama kali bertemu di Chinese Taipei Open 2015 di perempat final. Dengan status pemain muda, Ginting saat itu harus tunduk dua set langsung 7-21 dan 20-22.
Pertemuan selanjutnya terjadi di semifinal Swiss Open 2017 dan Lin Dan masih terlalu tangguh untuk Ginting dengan kemenangan 17-21 dan 17-21.
Terakhir, pada pertemuan ketiga dan keempat, Anthony Ginting berhasil menang meski harus mengeluarkan tenaga ekstra saat melawan Lin Dan.
Baca Juga: Usai Saku Gelar Juara SEA Games 2021 Greysia Polii Sentil Siti Fadia, Begini Kata-katanya!
Pertama di babak 32 besar Victor China Open 2018, pemain kelahiran Cimahi itu berhasil menang di babak 32 besar setelah bermain rubber 22-24, 21-5, dan 21-19.
Selanjutnya, di perempat final Swiss Open 2019, Ginting kembali menaklukkan Lin Dan lewat rubber 14-21, 21-8 dan 21-11.
Namun pada pertemuan terakhir, Ginting kembali ditundukkan oleh Lin Dan di perempat final New Zealand Open 2019. Ginting harus ditundukkan oleh Lin Dan dengan skor 23-25, 21-6 dan 12-21.
Lin Dan mengatakan Ginting memiliki emosi yang stabil, memiliki teknik yang baik dan pekerja keras, tetapi fisiknya perlu ditingkatkan.
Ginting muda memiliki emosi yang stabil, tekniknya bagus, dia bekerja keras, fisiknya harus ditingkatkan. Dia memiliki modal besar untuk menjadi pemain hebat, puji Lin Dan seperti dikutip Haloyouth.com dari situs PBSI.
Kata-kata Lin Dan mulai menjadi kenyataan, Ginting sendiri saat ini menjadi satu-satunya pemain putra Indonesia yang berhasil meraih medali perunggu di Olimpiade Tokyo 2020.***