Legenda Korea Selatan Komentari Kehebatan Ganda Putra Indonesia: Jujur Saja Bikin Saya Sebel

4 Juli 2022, 19:01 WIB
Fajar Alfian-Rian Ardianto dan Pramudya-Yeremia bersama Aryono Miranat /Humas PP PBSI/

HALOYOUTH - Legenda Korea Selatan, Lee Yong Dae memuji kehebatan ganda putra Indonesia yang seakan tak ada habisnya.

Ganda putra Indonesia saat ini memiliki regenerasi yang cukup baik dengan enam pemain menguasai top 25 besar.

Di posisi 10 besar Indonesia memiliki 3 pasang ganda putra top dunia yang telah mengharumkan nama Indonesia sejak beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Amazing, Peringkat 144 Dibuat Tak Berkutik Oleh Apriyani Rahayu dan Siti Fadia di Malaysia Masters 2022

Marcus Fernaldi Gideon-Kevin Sanjaya Sukamuljo masih menjadi yang terbaik di dunia dengan posisinya sebagai pemain ranking 1 dunia.

Saat ini Marcus-Kevin tengah mengalami penurunan performa usai cedera dari Marcus Gideon namun mereka masih cukup menakutkan jika 100 persen fit.

Selain itu Indonesia juga memiliki satu pemain senior lainnya yang tak ada habisnya, Mohammad Ahsan-Hendra Setiawan.

Baca Juga: Baru Juara, Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Bakal Dipisah di Kejuaraan Dunia 2022 Gara-gara ini

Meski keduanya tengah berusia cukup senja namun permainan mereka masih tetap enak dipandang dan masih cukup ditakuti sebagai mantan peraih 3 juara dunia.

Selanjutnya ada Alfian-Rian Ardianto yang saat ini menjadi ganda putra yang cukup konsisten di beberapa turnamen.

Mereka sukses meraih dua gelar juara tur BWF di Swiss Open 2022 dan Indonesia Masters 2022 dari 5 kali final tahun ini.

Baca Juga: Lee Chong Wei Akui Prihatin dengan Pemain Muda Masa Kini Bikin Lee Zii Jia Terdiam: waktu telah berubah....

Selain itu, ketiga pemain ini dilapisi tiga pemain muda yang kekuatannya tak kalah kuat dengan seniornya.

Pramudya-Yeremia yang saat ini menempati ranking 14 dunia yang sukses menyabet gelar Kejuaraan Bulutangkis Asia 2022 dengan sangat sensasional.

Bagas Maulana-Shohibul Fikri di ranking 20 dunia menjadi ganda muda pertama yang membuat kejutan usai juara di All England Open 2022 di debut pertama mereka.

Baca Juga: Gillian Clark Puji Siti Fadia Ramadhanti yang Juara Malaysia Open 2022: Terbaik dari Atlet Putri yang Saya

Terakhir, Leo Rolly Carnando-Daniel Marthin (23) sukses memenangkan medali emas SEA Games 2021 lalu usai mengalahkan Pramudya-Yeremia.

Dengan regenerasi ganda putra yang semakin baik membuat legenda Korea Selatan Lee Yong Dae mengomentari pemain Indonesia.

Lee Yong Dae sendiri merupakan mantan pebulutangkis yang pernah sukses di ganda putra dan ganda campuran.

Baca Juga: Drawing Lengkap Tunggal Putra di Malaysia Masters 2022, Viktor Axelsen dan Lee Zii Jia Mundur, Ginting Tantang

Lee Yong Dae berhasil mencapai peringkat nomor 1 dunia dengan 4 pasangan yang berbeda mulai dari Jung Jae-sung, Ko Sung-hyun dan Yoo Yeon-seong di ganda putra, dan Lee Hyo-jung di ganda campuran.

Selama karirnya, Lee Yong Dae telah meraih total 43 gelar superseries dengan 37 gelar diantaranya di sektor ganda putra.

Raihan ini menjadikan Lee Yong Dae sebagai peraih gelar terbanyak dari semua pemain ganda dalam satu disiplin, dan 6 di ganda campuran.

Baca Juga: Segini Total Penghasilan Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Usai Juara Malaysia Open 2022

Meski dirinya berstatus mantan pemain terbaik dunia, namun Lee Yong Dae memuji kehebatan ganda putra Indonesia.

"Saya tidak kalah sama pemain lain tapi kok kalah terus sama atlet Indonesia, Intinya Indonesia itu jago di permainan ganda. Titik," kata Lee Yong Dae dikutip Haloyouth.com dari Youtube Korea Reomit pada 4 Juli 2022.

Lee beralasan bahwa pemain bulutangkis Indonesia memiliki kelebihan di net play dan juga power yang sangat kuat.

Baca Juga: Ganda Putra Jepang Berambisi Rebut Ranking 1 Dunia dari Marcus-Kevin, Begini Kata Takuro Hoki

"Pemain Indonesia itu sangat lentur, jadi net play mereka luar biasa dan permainannya itu detail plus lembut banget, sudah gitu powernya juga kuat, drive-nya itu juga hebat sekali," puji Lee Yong Dae.

Atas dasar itulah Lee Yong Dae mengaku beran mengapa Indonesia selalu berjaya di pertandingan-pertandingan besar dan membuatnya selalu lemah jika berhadapan dengan pemain Indonesia.

"Jadi saya sempat heran mengapa Indonesia selalu berjaya di pertandingan besar, padahal saya juga sering menang dipertandingan-pertandingan lainnya, saya ini jadi lemah banget kalau ketemu atlet Indonesia," herannya.

Baca Juga: Selalu Tampil Ganas, Tak Disangka Ternyata Ini Pemain yang Terakhir Kali Mengalahkan Viktor Axelsen

Bahkan Lee Yong Dae mengaku sangat kesal jika bermain melawan Indonesia dengan alasan dirinya harus berjuang mati-matian untuk mendapatkan poin.

"Kesimpulannya adalah net play, jadi kalau ada net, kita main dengan halus di dekat net, jujur saja bikin saya sebel, saya sudah latihan mati-matian kan,"

"Nah kalo ketemu atlet Indonesia tuh badan kita nggak capek, cuma ya kalah deh, alasannya karena permainan halus itu, apalagi kalo badminton harus mencetak skor kan? Mereka pintar dalam mencetak skor, kalo atlet Korea suka mencetak skor setelah lari sana lari sini tapi Indonesia punya gaya yang beda,"

Baca Juga: 7 Ganda Putra dengan Rekor Ranking 1 Terlama di Dunia, Rekor Pemain Indonesia Sulit Dipecahkan

"Sudah gitu atlet Indonesia itu bawaannya tenang, banyak atlet negara lain yang suka panas, justru pemain seperti itu nyerangnya enak tapi entah kenapa pemain Indonesia itu kalem banget, bahkan sampai selesai, saya juga heran mengapa mereka begitu tenang, mereka nggak kasih kesempatan buat saya biar saya masuk untuk mengacaukan permainan mereka," jelas Lee Yong Dae.

Lee Yong Dae yang memiliki rekor ranking 1 ganda putra terlama di dunia dan gelar terbanyak dalam setahun harus mengakui ketangguhan ganda putra Indonesia.

Pasalnya dua rekornya tersebut dipecahkan oleh ganda putra ranking 1 dunia saat ini, Marcus Fernaldi Gideon-Kevin Sanjaya Sukamuljo.***

Editor: Adi Riyadi

Sumber: berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler