HALOYOUTH - Taufik Hidayat merupakan mantan pebulutangkis tunggal putra terbaik Indonesia.
Saat masih muda, Taufik Hidayat bergabung dengan klub SGS, klub bulu tangkis di Bandung, tempat ia berlatih di bawah asuhan Iie Sumirat.
Pada usia 17 Lin Dan memenangkan Brunei Terbuka dan mencapai semifinal Kejuaraan Asia 1998 dan Indonesia Terbuka.
Pada tahun 1999, Hidayat memenangkan gelar Indonesia Open pertamanya.
Baca Juga: Sulit Dipercaya, Ternyata Lin Dan Belum Pernah Menang Lawan Pemain Muda Indonesia Ini
Pada tahun yang sama ia juga mencapai final All England dan Singapore Open tetapi kalah di final dari saingan beratnya Peter Gade dan seniornya di tim nasional Heryanto Arbi.
Taufik Hidayat mencapai peringkat nomor satu dunia ketika dia masih berusia 19 tahun pada tahun 2000.
Prestasi tersebut didapatkan setelah memenangkan Malaysia Open, Asian Championships, Indonesia Open dan sekali lagi menjadi runner-up di All England Open.
Baca Juga: Kevin Sanjaya jadi Model Jam Tangan Mewah, Wakil CEO Bongkar Sifat Asli Sang Atlet
Taufik adalah mantan juara Dunia, Olimpiade, Asian Games, dan Asia, dan nomor satu dunia termuda di tunggal putra.
Selain itu, Taufik Hidayat juga telah memenangkan Indonesia Open sebanyak enam kali (1999, 2000, 2002, 2003, 2004 dan 2006).
Dia telah memenangkan total 27 gelar internasional dalam karirnya dan secara luas dianggap sebagai salah satu pemain bulutangkis terbesar sepanjang masa.
Baca Juga: Jalani Rangkaian Proses pemulihan Pasca Cedera, Praveen Jordan Tulis Pesan Haru
Olimpiade Sydney 2000
Taufik mengikuti kompetisi tunggal putra pada Olimpiade Musim Panas 2000 di Sydney. Dalam Olimpiade pertamanya, ia tersingkir di perempat final oleh Ji Xinpeng dari China.
Olimpiade Athena 2004
Taufik Hidayat memenangkan medali emas tunggal putra di Olimpiade Musim Panas 2004 mengalahkan Hidetaka Yamada dari Jepang dan Wong Choong Hann dari Malaysia di dua putaran pertama.
Hidayat mengalahkan Peter Gade dari Denmark 15-12, 15-12 di perempat final dan Boonsak Ponsana dari Thailand 15-9, 15-2 di semifinal.
Baca Juga: 4 Bidadari Bulutangkis Ini Kepincut dengan Ketampanan Kevin Sanjaya, Si Tengil Pilih...
Bermain di pertandingan medali emas, Dia mengalahkan Korea Shon Seung-mo 15–8, 15–7 di final untuk memenangkan medali emas.
Pada tahun yang sama, Hidayat berhasil mempertahankan gelar Indonesia Open dengan mengalahkan Chen Hong 15–9, 15–3 di final dan memenangkan gelar Kejuaraan Asia keduanya.
2005: Kejuaraan Dunia
Pada Agustus 2005, ia memenangkan gelar tunggal putra di Kejuaraan Dunia mengalahkan pemain nomor satu dunia Lin Dan dari China 15–3, 15–7 di final.
Dengan gelar ini, ia menjadi pemain tunggal putra pertama yang memegang gelar Olimpiade dan Kejuaraan Dunia dalam beberapa tahun berturut-turut.
2006–2007: Emas Asian Games dan SEA Games Kedua
Taufik Hidayat meraih medali emas tunggal putra di Asian Games 2002 Busan dan 2006 Doha.
Dia juga memenangkan Kejuaraan Asia 2007, dan dua medali emas tunggal putra di Pesta Olahraga Asia Tenggara pada tahun 1999 Bandar Seri Begawan dan Nakhon Ratchasima 2007.
Olimpiade Beijing 2008
Hidayat berkompetisi di Olimpiade Musim Panas 2008 tetapi ia tersingkir di babak kedua oleh Wong Choong Hann dari Malaysia.
Olimpiade London 2012
Untuk keempat kalinya, Hidayat mengikuti Olimpiade Musim Panas. Hidayat berkompetisi di Olimpiade Musim Panas 2012 tetapi ia tersingkir di babak 16 besar oleh Lin Dan dari China.
Media populer kadang-kadang berfokus pada persaingan yang dirasakan antara Hidayat dan pemain Cina Lin Dan, menyebut keduanya sebagai "saingan berat".
Ini adalah terakhir kalinya Hidayat berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Panas.***