HALOYOUTH - Ketegangan konflik antar Kevin Sanjaya dengan pelatih ganda putra, Herry Iman Piengardi semakin mencuat.
Kasus keretakan hubungan di sektor ganda putra antar pelatih dan anak didiknya mulai menemui fakta baru.
Terbaru, mantan pebulutangkis ganda putra yang juga mantan dari anak didik Herry IP berikan kritikan pedas kepada sang pelatih.
Baca Juga: Drawing Denmark Open 2022, Marcus-Kevin Bentrok Wakil Jepang, The Daddies dan Fajar-Rian?
Kritikan itu dilontarkan usai Kevin Sanjaya membuka suara perihal Herry IP. Mantan atlet Pelatnas Cipayung itu adalah Afiat Yuris Wirawan yang pernah berada menjadi bagian dari Pelatnas beberapa tahun lalu.
Afiat membuka semua kebobrokannya di Pelatnas saat masih menjadi bagian dari Cipayung.
Afiat merupakan pemain asal klub PB Djarum yang pernah menorehkan prestasi gemilang pada masanya.
Baca Juga: Profil Herry IP Lengkap Perjalanan Karier, Pelatih Ganda Putra yang Pernah Didepak Pelatnas PBSI
Dilansir dari PB Djarum, pada tahun 2014 Afiat sempat meraih empat gelar domestik pada Piala Walikota Surabaya, Sirnas Jawa Barat, Sirnas Banten, dan Pertamina Open.
Pada level internasional, Afiat juga pernah menjuarai USM Indonesia International Series dan Bahrain International Challenge.
Sebagai mantan pemain Pelatnas, kehebatan Afiat tidak bisa dipandang sebelah mata. Prestasi yang pernah dia raih tersebut berkat keinginannya untuk mengejar cita-cita sebagai pemain top dunia.
Baca Juga: Herry IP Dibidik 2 Negara Ini untuk Jadi Pelatih, Coach Naga Api Ternyata Pilih
Kemudian dia pun membuka suara atas Ketegangan antara Kevin Sanjaya dan Herry IP di Pelatnas Cipayung.
Sebagai mantan atlet di sana, dia juga sempat merasakan kesedihan ketika menjadi pemain di sektor ganda putra dan dilatih bersama Herry IP.
Melalui Insta-Storynya, Afiat bercerita apa yang dirasakan oleh Kevin tersebut ternyata pernah dirasakan olehnya.
Menurutnya, selama dia berada di Pelatnas Cipayung, dirinya pernah dianggap sebagai pemain yang tidak disukai.
Dia juga merasa seperti anak tiri yang dibiarkan berlatih sendirian tanpa ada perhatian dari pelatih.
"Awal mula saya baca berita perihal situasi di Pbsi saat ini khususnya di ganda putra."
Baca Juga: Drawing Denmark Open 2022 Ganda Campuran: Wakil Indonesia Hadapi Lawan Berat
"Setelah Kevin mengeluarkan Statment, Saya tau dia jujur ngomong apa adanya dan saya mendukung dia (kevin).."
"Di era Si boss yg ini, suka gak suka nya emang kelihatan sekali coyy. Nah sosok Kevin ini menurut saya sosok yg tidak di sukai tapi mampu menjadi "pemain besar"."
"Terus apa hubungannya dgn saya?? Ya saat ini memang gak ada urusan apa2 dgn saya, tp saya pernah mengalami menjadi pemain yg tdk disukai. Yg paling membekas di benak saya, bulan2 terakhir sy di cipayung."
"Saya seperti anak yg dikucilkan, latian sendiri nembok aja di pojokan.. Apakah ada perhatian dr pelatih saat itu / temen yg mau nolong ato bantu?kagak boss.. di dalam tuh penuh intrik persaingan dan saling menjatuhkan.. hal itu harusnya tanggung jawab siapa?? Ya pelatih, mau sekelek apapun prestasi anak buahnya ya diurus sampe selesai. Minimal ya diajak ngobrol, kasih pandangan dll.."
"Hal ini menyakitkan lohhh & membuat sy depresi beberapa bln, krn sy tau cita2 waktu kecil (Juara dunia) sudah pupus dgn tersisihnya di pelatnas."
"Hal ini terjadi 9 taun yg lalu, kalo ada yg BL menghujat saya saat ini.. sak karepmuu terserah, Penderitaan sy dulu kalian jg gak tau dan saya telah sendiri kok.. cuma baru kali ini aja ada sosok yg Mampu 'Menyentil' si boss itu makannya saya jadi merasa terwakilkan," tulis dia.***