HALOYOUTH - Ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu-Siti Fadia Silva Ramadhanti berhasil mengamankan kemenangan pertama mereka di BWF World Tour Finals 2022.
Apriyani Rahayu-Siti Fadia berhasil membalaskan kekalahan mereka atas pasangan Malaysia, Pearly Tan-Thinaah Muralitharan.
Apriyani-Fadia sukses menumbangkan Pearly-Thinaah dalam dua game langsung 23-21 dan 21-19.
Pada game pertama, Apriyani-Fadia langsung tancap gas dan berhasil unggul 4-1, namun wakil Malaysia berhasil mengejar hingga menyamakan kedudukan menjadi 4-4.
Sempat kembali unggul 8-7, Pearly-Thinaah kembali berhasil menyamakan angka dan bahkan membalikan kedudukan.
Oleh karena itu, Thinaah-Pearly berhasil unggul di interval babak pertama di angka 9-11.
Selepas interval, Apri-Fadia makin jauh tertinggal dari Thinaah-Pearly di angka 10-14.
Baca Juga: Prediksi Susunan Pemain Portugal vs Swiss Piala Dunia Qatar 2022, A Seleccao Dihantam Badai Cedera
Tak ingin kehilangan game pertama, Apri-Fadia memperagakan permainan agresif sehingga membuat pasangan Malaysia tertekan.
Hasilnya mereka membuat permainan semakin menarik usai kejar-kejaran poin, namun secara dramatis Apri-Fadia sukses mengamankan game pertama dengan poin 23-21.
Memasuki game kedua, permainan benar-benar dikuasai Apriyani-Fadia sejak awal hingga akhir game.
Mereka sukses memimpin 11-9 di interval babak kedua dan mengakhiri pertandingan ini dengan kemenangan 23-21.
Kekalahan Pearly Tan-Thinaah dari Apriyani-Fadia mendapat beragam komentar dari warganet Malaysia.
Berikut komentar-komentar warganet Malaysia usai wakil mereka dihabisi Apriyani-Fadia dikutip Haloyouth dari laman Facebook BAM.
"Lawan Indonesia kena mental .. Sebab dorang memang usaha sehabis baik," kata Suhailaaryan Suhailaaryan.
Baca Juga: Head to Head dan Prediksi Skor Jepang vs Kroasia Piala Dunia Qatar 2022, Tim Samurai Biru ...
"Game pair Indonesia laju betul," Nirwanah Rasinin.
"Error bersepah-sepah, ga dapat kira berapa mistake out mistake net," kata Muhammad Asyraf.
"Mereka Mai Thailand untuk fashion show dan makan-makan saja, bukan untuk perlawanan," kata Lee Vinz.
"Not consistent," kata Aby Lee II.***