Network
Setelah itu, capain terbaik Indonesia hanya menembus sampai final sebanyak enam kali antara lain pada 1991, 1993, 1995, 2015 dan 2007, sejak 1991 trofi gelar Sudirman secara bergilir direbut Korea Selatan dan China.
Kegagalan tim Indonesia turut dirasakan legenda bulutangkis tunggal putra Taufik Hidayat pada ajang Sudirman Cup.
Baca Juga: Bukan Susy Susanti, Pahlawan Piala Sudirman 1989 Butuh Bantuan Lawan Kanker Paru-paru
Taufik Hidayat menoleksi gelar nyaris sempurna hanya saja di Piala Sudirman selalu berakhir gagal.
Lihat saja untuk kategori Individu Taufik Hidayat sudah mengantongi berbagai gelar BWF Superseries, Asian Games, Kejuaraan Asia, Kejuaraan Dunia, dan Olimpiade.
Sementata, di kategori beregu Taufik Hidayat bersama Tim putra Indonesia sukses memenangi kejuaraan Sea Games hingga Asian Games.
Baca Juga: Bikin China Keok! Begini Head to Head Susi Susanti Melawan Pebulutangkis Tunggal Putri China
Sayang, dari lima kali memperkuat tim campuran merah putih terhitung sejak 1999 hingga 2007, prestasi terbaik Taufik hanya mampu merengkuh medali perak di Piala Sudirman.
Mengejutkannya, Taufik Hidayat pernah memutuskan mundur dari Piala Sudirman 2011, keputusan menarik mundur dari Sudirman Cup ini didasari demi memberikan kesempatan kepada atlet muda untuk proses regenerasi bulutangkis Indonesia.
Juara Olimpiade Athen 2004 itu berharap untuk kejuaraan-kejuaraan besar yang membawa nama negara, maka PBSI harus membuat perencanaan jangka panjang.
