Network
HALOYOUTH- Tak berlaku layaknya tuan rumah semestinya yang menjamu setiap tamu yang datang, China bahkan dengan tega memulangkan beberapa tamunya secara paksa satu persatu, termasuk Indonesia.
Dalam sejarah piala Sudirman hanya China yang tidak menjamu Indonesia dengan baik. Bahkan Indonesia harus dipaksa pulang olehnya, hal ini terjadi setelah keduanya bertemu di partai semifinal turnamen beregu campur tahun 2015.
Kala itu Indonesia berangkat dengan 20 orang atlet pebulutangkis terbaiknya dimana susunannya terdiri dari 11 pemain putra dan 9 pemain putri, termasuk ganda campuran legendaris Indonesia Tantowi/Liliyana Natsir dan ganda putri Greysia poli dan Nitya Krishinda.
Baca Juga: Lirik Lagu My Universe Terbaru Kolaborasi BTS dan Coldplay
Baca Juga: BWF Sebut Indonesia dan Denmark Terancam Tak Lolos Perempatfinal Akibat Dijegal oleh Rusia, Kenapa?
Dalam turnamen yang di gelar 2015 lalu Indonesia tergabung dalam Grup C bersama dua tim eropa yakni Denmark dan Inggris. Dengan sedikit kesulitan skuad merah putih berhasil mengalahkan keduanya dengan skor sama 3-2. Dengan begitu tim garuda mampu keluar sebagai juara Grup C.
Memasuki babak perempat final, Indonesia bertemu dengan runner up Grup B, Taiwan. Diawali dengan laga dari sektor ganda putra, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan sukses menyumbang poin pertama usai mengalahkan Lee Sheng Mu/Tsai Chia Hsin 21-17, 21-18.
Berlanjut pada partai kedua, dari sektor tunggal putri Bellaetrix Manuputty belum berhasil mencuri poin usai kalah atas Tai Tzu Ying 17-21, 17-21. Hal ini membuat kedudukan menjadi imbang sementara 1-1. Sedangkan dari nomor tunggal putra Jonatan Christie yang tampil di partai ketiga, kembali membawa Indonesia unggul sementara menjadi 2-1, setelah mengalahkan Hsu Jen Hao 21-12, 13-21, dan 21-16.
Baca Juga: Pimpin Skuad Jepang di Piala Sudirman 2021, Kento Momota: Tidak Ada yang Bisa Diandalkan
