Legenda bulutangkis Malaysia itu tampak menyoroti pembinaan pemain muda yang tidak membuahkan hasil di ajang kejuaraan beregu terakbar penuh gensi itu.
Hal itu diungkapkan peraih toga medali perak Piala Thomas, Ong Ewe Hock yang merasa kecewa atas perkembangan bulutangkis di negaranya.
"Saua tidak tahu harus berkaya apa lagi. Saya telah mengomentari ini selama 10 tahun terakhir, tetapi sepertinya tidak ada yang berubah," cetus Hock seperti dilansir Haloyouth.com dari New Straits Timews.
"Setiap kali kami gagal menang, kami berbicara tentsng evaluasi, dan kemudian apa yang terjadi?tidak asa yang berubah,"
"Kami berbicara tentang pemuda, tentang daerah segad, tetapi mengapa manajemen tidak tanggungjawab atas kegagalan kami untul mendapatkan gelar yang sulit dipahami ini,"
"Tetapkan target Ansa dan cobalah untuk mencapainya. Jika gahal, lakukan evkauasi dan temukan solusi dalam waktu yang ditentukan. Jika gagal lagi, harus mengundurkan diri dan memberi jalan bagi orang lain," demikian Hock atas kegeramanya melihat bulutangkis Malaysia.
Hal serupa siungkapkan legenda bulutangkis Malaysia lainnya Datuk James Selvaraj. Ia meminta agar ada evaluasi menyeluruh untuk memperbaiki kondisi bulutangkis di negaranya tersebut.
"Kami tidak bisa terus mengatakan kami memiliki tim muda, karena negara lain juga mengekspose pemain muda mereka,"