Marah Disingkirkan Indonesia, Ganda Putra China Ini Injak Raket Hingga Diberi Kartu Kuning

- 5 November 2021, 13:32 WIB
Ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon-Kevin Sanjaya Sukamuljo
Ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon-Kevin Sanjaya Sukamuljo /Arnd Wiegmann/Reuters

HALOYOUTH - Sekarang mungkin ganda putra terbaik di dunia khususnya di Indonesia masih dipegang oleh Marcus Fernaldi Gideon-Kevin Sanjaya Sukamuljo yang saat ini bertengger di ranking 1 dunia.

Namun sebelum eranya ganda putra yang dikenal dengan the Minions ini telah ada ganda putra yang paling ditakuti di dunia dan berhasil membuat lawan-lawan mereka tumbang.

Bagi sebagian orang kekalahan merupakan hal yang bisa dalam permainan namun ada juga yang meyakini bahwa kekalahan merupakan hal yang menyakitkan bagi para pebulutangkis dunia.

Baca Juga: Prediksi Update Ranking Tur BWF: Marcus-Kevin dan Leo-Daniel Melesat, untuk Sementara Amankan Tiket WTF Bali

Tentu para pemain yang meraih kekalahan harus bersikap Fairplay dan tidak bolah meluapkan kekesalannya dengan berlebihan dan harus menerima kekalahan dengan lapang dada.

Salah satu sikap berlebihan yang ditunjukan pemain usai mendapatkan kekalahan adalah ganda putra China, Cai Yun. Pemain yang menyabet medali emas Olimpiade London 2012 bersama Fu Haifeng sempat menginjak raketnya.

Alasannya adalah karena ia merasa kesal ketika kalah dari ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan-Hendra Setiawan pada babak perempatfinal Djarum Indonesia Open 2013 lalu di Istora Senayan, Jakarta.

Baca Juga: Sudah Dipastikan! Ranking BWF The Babbies Akan Melambung Tinggi Setelah Hylo Open 2021

Aksinya tersebut dilakukan menjelang akhir game ketiga sehingga membuatnya dihadiahi kartu kuning oleh wasit karena tindakan berlebihannya tersebut.

"Tadi injek raket karena kurang senang saja," Ucap Cai Yun seperti dikutip Haloyouth.com dari Antara pada 5 November 2021.

Menurut Cai Yun aksinya tersebut terbilang wajar karena dalam setiap pertandingan masing-masing atlet bulutangkis yang bertanding pasti ingin memenangkan permainan, namun kenyataanya dia kalah.

Baca Juga: 4 Pebulutangkis Cantik ini Diam-diam Jatuh Hati pada Kevin Sanjaya Sukamuljo, Ada yang Jadian?

Pasangan terbaik China tersebut gagal membendung serangan Mohammad Ahsan-Hendra Setiawan sehingga harus takluk dalam dua game langsung dengan skor 21-18 dan 21-13.

Berbeda dengan Cai Yun, Fu Haifeng mengatakan bahwa sudah biasa dalam sebuah pertandingan ada yang menang dan ada yang kalah, namun kemampuan Ahsan-Hendra memang sangat bagus.

"Sudah biasa dalam pertandingan ada yang menang dan kalah. Tetapi skill mereka memang bagus," Ucap Fu Haifeng.

Sementara itu, Hendra Setiawan sendiri mengatakan bahwa penampilan Cai Yun-Fu Haifeng semakin menurun sejak Olimpiade London 2012 lalu.

Baca Juga: Pulangkan Ganda Denmark, The Minions Semakin Dekat dengan All Indonesian di Final Hylo Open 2021

Namun menanggapi komentar Hendra Setiawan tersebut mengenai permainannya, Cai Yun menjawab dengan enteng bahwa setiap atlet pasti ada naik turunnya, seperti diketahui bahwa Cai Yun sempat vakum selama enam bulan setelah Olimpiade dikarenakan mengalami cedera.

"Setiap atlet pasti ada naik turunnya. Untuk pengembangan butuh waktu lebih lama," katan Cai Yun.

Pada turnamen tersebut Cau Yun menjagokan Ahsan-Hendra untuk merebut gelar juara. Namun, Haifeng yang pernah bertemu dengan Hendra saat masih berpasangan dengan Markis Kido menilai, pasangan itu hebat.

Baca Juga: Bukan PraMel! Sepasangan Kekasih Pebulutangkis Indonesia Alami Nasib Berbeda di Perempat Final Hylo Open 2021

Diakhir turnamen tersebut, akhirnya Mohammad Ahsan-Hendra Setiawan berhasil menjuarainya setelah mengalahkan wakil Russia, Vladimir Ivanov-Ivan Sozonov dalam permainan rubber game 21-10, 20-22 dan 21-14.

Cai Yun sendiri akhirnya berpisah dengan Fu Haifeng, sementara Fu Haifeng berhasil menyabet medali emas Olimpiade Rio 2016 bersama pasangan barunya, Zhang Nan.***

Editor: Rifqiyudin

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah