HALOYOUTH – Mundurnya Indonesia di Kejuaraan Dunia BWF 2021 sekarang sudah semakin terang penyebabnya. Bukan hanya soal kekhawatiran penyebaran varian baru Virus Covid-19 dan masalah finansial seperti diberitakan media asing dari Malaysia, di depaknya Indonesia dari All England Open 2021 turut memengaruhi pengambilan keputusan Indonesia untuk tidak ikut serta pada Kejuaraan Dunia BWF 2021.
Tidak jelas apakah motif traumatik ini menjadi alasan rasional Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) atau bukan dalam pembatalan pengiriman para atlet Platnas di BWF World Championship, yang jelas sebelumnya PBSI dan semua pihak memiliki harapan penuh atlet bulutangkis Indonesia membawa gelar juara kembali menyusul suksesi Olimpiade Tokyo 2020 dan Thomas Cup 2020 yang telah berlalu pada bulan-bulan sebelumnya.
Ekspektasi Indonesia untuk juara di BWF World Championship 2021 ini ada dibatas wajar dan memang sedang tidak mengawang-awang. Pasalnya, Indonesia melalui ganda putra, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan telah didaulat sebagai juara dengan status bertahan pada Kejuaraan Dunia 2021, dan merupakan satu-satunya atlet tersukses di dunia karena telah empat kali menjuarai turnamen ini.
Kemunculan varian baru virus Covid 19 Omicron menjadi alasan PBSI dan para atlet sepakat mengundurkan diri dari turnamen mayor tersebut. Mengenai varian baru virus, Spanyol sendiri selaku tuan rumah Kejuaraan Dunia 2021 telah mencatat kasus dari varian baru virus Covid-19 tersebut pada awal Desember ini.
Menanggapi gagalnya Indonesia pentas di Kejuaraan Dunia BWF 2021, Pemain tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting, turut mengamini kekhawatiran akan keselamatan dan kesehatan atlet meski dirinya merasa sedih tidak bisa berlaga disana
Peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo tersebut harus memendam ambisi meraih prestasi tinggi dari Kejuaraan Dunia 2021 karena situasi sulit ini.
"Pastinya agak sedih juga karena semua pemain, termasuk saya, pastinya ingin bermain di Kejuaraan Dunia dan juara," ujar Anthony dari Antaranews dikutip haloyouth.com