Network
HALOYOUTH- Salah satu Legenda bulutangkis Indonesia di sektor tunggal putri menyebut bahwa pebulutangkis muda ini benar-benar ajaib. Usai merebut gelar juara secara beruntun.
Namun sebutan ajaib tersebut tentunya tidak untuk pebulutangkis Indonesia, lantaran wakil Indonesia pada beberapa ajang belakangan ini tidak ada yang mampu menunjukkan penampilan yang stabil.
Hanya Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya yang mampu bermain konsisten dalam setiap turnamen yang mereka ikuti. Meskipun begitu keduanya tak mampu mengambil juara beruntun usai dikalahkan di partai final.
Baca Juga: Profil Pitha Haningtyas Mentari, Dara Manis Asal Jakarta yang Raih Banyak Prestasi
Dari penampilan lima turnamen terakhir, Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya mampu mencapai babak final, namun hanya mampu mengamankan dua gelar juara yakni Hylo Open 2021 dan Indonesia Open 2021.
Tiga pertandingan lainya di babak final Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya harus mengakui keunggulan lawannya yakni pada turnamen France Open 2021, Indonesia Master 2021, dan BWF World Tour Finals 2021.
Namun tentu saja hal tersebut tidak memenuhi kriteria yang disebutkan diawal tadi, hal ini sangat menjadi memprihatinkan bagi dunia bulutangkis tanah air. Dimana dari lima sektor yang ada hanya ganda putra yang menunjukkan regenerasi yang cukup mentereng.
Baca Juga: Ingin Masang Kaca di Rumah? Berikut Tempat yang Disarankan Feng Shui untuk Memasang Kaca
Maka wajar saja, jika legenda bulutangkis Indonesia, Yuni Kartika meluapkan kekagumannya bukan untuk pebulutangkis asal Indonesia. Tak tanggung-tanggung Yuni Kartika mengakui pebulutangkis muda ini sebagai bocah ajaib.
Yuni Kartika yang kini merupakan presenter olahraga bulutangkis dan kerap muncul di layar televisi, setelah sukses menjadi atlet bulutangkis dunia era 80-an, siapa sangka Yuni Kartika kini berprofesi sebagai presenter olahraga dengan karier yang kian menanjak.
Mantan pemain bulutangkis spesialis nomor tunggal putri itu hidup saat bulutangkis Indonesia begitu takuti dunia. Prestasi gemilang Yuni Kartika pun juga tak kalah mentereng. Ia menyumbang gelar juara di German Open 1990, Juara Dunia Junior 1991, hingga Juara Nasional Kejurnas Bulutangkis 1995.
Satu prestasi bulutangkis Yuni Kartika yang paling langka diperoleh skuad Uber Indonesia yakni membawa Indonesia juara Uber Cup 1994.
Kekagumannya tersebut ia sampaikan melalui akun Twitter pribadinya usai menyaksikan partai final BWF World Tour Finals 2021. Dimana ia menyaksikan pertandingan dari sektor yang ia kuasai yakni tinggal putri.
An Se Young pebulutangkis muda asal Korea Selatan mampu merebut perhatian Yuni Kartika pada partai final BWF World Tour Finals, yang kalau itu ia bertanding melawan wakil India Pusarla V Shindu. Kala itu Yuni Kartika yang sedang menjadi komentator pada sebuah acara TV, dibuat kagum oleh penampilan yang ciamik dari An Se Young.
Pada pertandingan tersebut partai sengit terjadi antara keduanya namun secara mengejutkan dimenangi oleh tunggal putri muda asal Korea Selatan, An Se Young, yang notabene nya masih terbilang cukup muda dengan skor 21-16, 21-12.
Tak sungkan Yuni Kartika secara langsung mengungkapkan kekagumannya kepada An Se Young pada sebuah Tweet Yang menyebut nya sebagai bocah ajaib. Julukan tersebut tak terasa berlebihan jika melihat prestasi An Se Young di tiga turnamen terakhir.
“Anak Ajaib yang benar-benar ajaib. Congrats An Se young juara 3 event beruntun di Bali!! Luar biasa!” tulis Yuni Kartika, Jumat, 10 Desember 2021.
An Se Young yang mampu menciptakan Gelar secara berturut-turut di tiga turnamen terakhir, dirasa pantas menyandang julukan tersebut, setelah pada ajang Indonesia Masters An Se Young unggul atas Akane Yamaguchi yang merupakan unggulan dari Jepang dengan skor 21-17, 21-19.
Setelah itu, gelar kedua An Se Youngdidapat dirinya dari turnamen Indonesia Open 2021. Lebih Heeoik lagi An Se Young pada turnamen ini mampu menumbangkan Ratchanok Intanon yang merupakan pebulutangkis idolanya dengan 21-17, 22-20.
Sedangkan gelar terakhir ia dapatkan di ajang BWF World Tour Finals 2021 setelah meruntuhkan peraih medali perak Olimpiade Rio 2016 asal India, Pusarla V Sindhu dengan 21-16, 21-12. ***
