Network
Hampir setengah tahun, Badminton Denmark menimbang-nimbang dan akhirnya memutuskan untuk menghukum kedua pemain tersebut dengan denda masing-masing 25.000 krona, atau setara dengan Rp54 juta dengan kurs Rp2.175.
Hal ini terjadi karena pembatalan mereka dianggap melanggar kesepakatan tim nasional, yang menyatakan bahwa pemain tim nasional wajib untuk berpartisipasi dalam Kejuaraan Denmark.
Memang tercatat dalam aturan bahwa setiap pebulutangkis boleh membatalkan keikutsertaannya jika terjadi cedera, menderita sakit atau sejenisnya.
Baca Juga: Tes Psikologi: Pilih Api dan Temukan Cahaya yang Bersinar di Dalam Diri Kamu
Dalam pengunduran tersebut diketahui Antonsen dan Axelsen menekankan bahwa mereka benar-benar lelah secara fisik dan mental setelah kampanye Olimpiade yang panjang dengan periode pelatihan hingga dan turnamen itu sendiri.
Namun sebenarnya keduanya telah menjelaskan dengan detail apa yang dilakukannya adalah dengan dasar yang jelas, bahwa keduanya menderita kelelahan.
"DM adalah seminggu setelah Olimpiade, yang merupakan waktu yang buruk. Saya benar-benar kehabisan energi secara fisik dan mental." Kata Anders Antonsen dikutip Haloyouth dari TV2 Sports
"Saya telah memberikan semua yang saya miliki dalam pelatihan hingga Olimpiade dan dalam upaya saya untuk Olimpiade. Dan secara mental saya sangat kecewa setelah kekalahan perempat final saya, jadi saya menelepon Badminton Denmark dan mengatakan saya tidak akan bermain, dan saya tidak akan menandatangani tanda tangan atau sejenisnya" Ungkap Anders Antonsen dalam Vlognya.
Baca Juga: Tes Psikologi: Pilih Gambar yang Paling Kamu Sukai dan Baca Pesannya untuk Kamu, Penting?
Selain itu Anders Antonsen pula tidak mengeluhkan denda yang dijatuhkan kepadanya
