HALOYOUTH - Belum resmi melatih, Kim Pan-gon rupanya mendapatkan penentangan keras terkait rencanaya menerapkan metode latihan kepada skuad Malaysia.
Penantangan tersebut datang dari mantan pelatih skuad Malaysia, B. Santianathan yang juga presiden Persatuan Pelatih Sepak Bola Malaysia (PBJM). Menurutnya gaya melatih Pan-gon tidak sesuai dengan budaya setempat.
Pasalnya Pan-gon dinilai terlalu mudah menyamakan gaya melatihnya di Korea Selatan dengan di Malaysia. Padahal keduanya benar-benar berbeda.
Baca Juga: Hasil Undian Piala AFF U-23 2022, Indonesia Kembali Bertemu Malaysia, Pertahankan Gelar Juara?
Sehingga menurutnya sebelum melatih tim Malaysia, Pan-gon baiknya mempelajari budaya Malaysia terlebih dahulu, agar terjalin emosional yang baik dengan para pemain.
"Dia seharusnya memahami budaya dan pemain kita. Pasti hubungan emosional dengan para pemain akan terjalin," ungkap B. Santianathan, dikutip haloyouth.com dari The Star pada 6 Februari 2022.
"Dia tidak seharunya memaksakan nilai-nilai Korea saat melatih, karena dinamika pemain Korea Selatan dan Malaysia benar-benar berbeda," ujarnya menambahkan.
Sebagai perbandingan, pelatih berusia 63 tahun itu memberikan contoh perihal mental pantang menyerah dan kebugaran tubuh orang-orang Korea Selatan.
"Dari segi kebugaran, kami masih memiliki banyak hal untuk ditingkatkan. Jika tubuhmu tidak dimaksudkan untuk berlari sepanjang hari, kamu tidak dapat berharap untuk mengubahnya dalam empat sampai lima hari sebelum pertandingan. Kita tidak sama seperti orang Korea," katanya.
Sehingga atas hal tersebut, Pan-gon mendapatkan tantangan besar dalam rencananya melatih skuad 'Harimau Malaya'.
Kim Pan-gon merupakan pelatih asal Korea Selatan yang ditunjuk oleh federasi sepak bola Malaysia (FAM), untuk menggantikan posisi Tan Cheng Hoe dari tampuk kursi kepelatihan usai dirinya gagal membawa skuad 'Harimau Malaya' juara dalam gelaran turnamen Piala AFF 2020 lalu di Singapura.***