Ulik Fakta Unik Legenda Bulutangkis Indonesia Taufik Hidayat, Putra Seorang Petani Hingga Juara Dunia Termuda?

- 9 Februari 2022, 14:41 WIB
Taufik Hidayat
Taufik Hidayat /Bazuki Muhammad/Reuters

HALOYOUTH - Siapa sih yang tidak kenal dengan legenda bulutangkis asal Indonesia yaitu Taufik Hidayat, namanya selalu diingat masyarakat Indonesia meski ia sudah tidak berlaga membela tanah air. 
 
Prestasinya yang cemerlang membuat nama Indonesia menjadi perbincangan di kancah dunia. Atas prestasinya tersebut. Nama Taufik Hidayat sering menjadi perhitungan lawan ketika akan menghadapi dirinya di lapangan. 
 
Tak hanya soal prestasi, attitude hingga looknya bisa dikatakan sebagai paket komplit yang tidak ada celah untuk di kritik. Oleh karena itu yuk simak fakta unik tentang sang legenda. 
 
1. Putra Seorang Petani
 
Taufik Hidayat merupakan salah satu legenda pebulutangkis yang dimiliki Indonesia, ia lahir di kota Kembang Bandung, 10 Agustus 1981. Putra dari pasangan Aris Haris dan Enok Dartilah. 
 
Ayahnya Aris Haris yang merupakan seorang petani di daerahnya tersebut. Meski hanya seorang petani, perjuangannya tidak pernah terhenti untuk memberikan yang terbaik untuk anaknya. 
 
 
Aris mendaftarkan Taufik kecil yang masih duduk dibangku kelas 5 SD untuk berlatih bulutangkis di Sangkuriang Graha Sarana Bandung. Disitulah akhirnya Taufik kecil banyak belajar tentang bulutangkis. 
 
2. Rangking 1 Dunia termuda 
 
Sejak mengawali kariernya pada tahun 1998 Taufik tak membutuhkan waktu lama untuk merebut gelar. Meski di usianya yang masih sangat belia raja Backhand Smash itu tak gentar untuk bertarung dengan lawan diatasnya. 
 
Ditahun tersebut, ia sudah menjuarai Brunei Open 1998, semi final kejuaraan Asia dan Indonesia Open. Setelah selang satu tahun, ia meningkatkan kualitasnya hingga menjuarai Indonesia Open 1999, Final All England, serta final Singapore Open pada tahun tersebut. 
 
Atas prestasinya tersebut, mantan rival Lee Chong Wei tersebut akhirnya menembus rangking pertama dunia versi BWF di usia yang masih 18 tahun. Rekor tersebut hingga saat ini belum tergantikan. 
 
 
3. Menangkan Rally walau raket rusak
 
Tidak seperti sektor ganda yang memiliki kesempatan untuk mengganti raket ketika rusak, Taufik Hidayat yang bermain di sektor tunggak akhirnya harus memaksakan raketnya meski senar raket tersebut putus.
 
Hal itu sempat terjadi ketika Juara Olimpiade 2004 itu menghadapi jawara asal Korea Park Sung Hoan di ajang Macau Open 2007. 
 
Setelah menerima smash beruntun Park disisi kiri akhirnya raket yg ia gunakan putus. Namun atas kecerdasannya memainkan bola pendek akhirnya Taufik masih bisa mencuri poin dari Park. 
 
Saat ini, Dewa Backhand Smash tersebut sudah pensiun sejak tahun 2012 lalu di usianya yang menginjak 32 tahun. Taufik masih menjalin hubungan yang baik antara para rivalnya yakni The Big Four yang terdiri dari Taufik Hidayat, Lee Chong Wei, Peter Gade dan Lin Dan.***
 
 

Editor: Muhammad Jejen

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah