Kemudia atas kekalahan yang dirinya derita, Yeremia menjelaskan bahwa faktor mental menjadi kendalanya saat ini.
Pasalnya, bagi Yeremia bermain beregu memiliki tekanan mental yang jauh berbeda dengan dirinya kala bermain di sektor tunggal putra.
"Ternyata, tekanan mental main di beregu itu berbeda dengan di kejuaraan perseorangan," kata Yeremia.
Selain karena tekanan mental yang ia hadapi, faktor adaptasi juga merupakan penghambat baginya untuk dapat meraih kemenangan di laga tersebut.
"Kekalahan tadi, terus terang karena kami belum bisa beradaptasi dengan lapangan dan shuttlecock. Atmosfernya belum dapat," ungkapnya.
Kendati pasangan Yeremia-Pramudya menelan kekalahan, di laga tersebut akhirnya tim putra Indonesia tetap dapat mengungguli Korea Selatan dengan skor tipis 3-2.
Karena setelahnya, Chico Aura Dwi Wardoyo dan skuat Indonesia lainnya mampu menuntaskan perlawanan Korea Selatan dengan mudah.***