Network
HALOYOUTH - Sebentar lagi turnamen Badminton Asia Championship (BAC 2022) akan segera dimulai.
Walau sempat tertunda dua tahun lamannya akibat wabah Covid 19, kini telah dapat dipastikan turnamen Badminton Asia Championship akan pasti digelar.
Kabarnya turnamen bergengsi di daratan Asia itu akan digelar pada 26 April 2022, dan di edisi ke 39 kali ini, Kota Manila Filipina ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan evant akbar di Asia itu.
Sejumlah negara di Asia seperti juara bertahan China, Jepang, Indonesia, Malaysia, dan negara Asia lainnya turut meramaikan persaingan dalam kejuaraan tersebut.
Baca Juga: Menyakitkan! Karena Alesan Ini, Legenda Bulutangkis Indonesia, Taufik Hidayat Mundur dari PBSI
Pada edisi sebelumnya tepatnya di 2019, Jepang berhasil menyabet gelar juara di tiga nomor sekaligus yakni tunggal putra, tunggal putri, dan ganda putra.
Dan dikompetisi tersebut Jepang harus bersaing dengan Cina sebagai lawan beratnya, yang sekaligus juga menyandang gelar sebagai tuan rumah turnamen Kejuaraan Badminton Asia 2019.
Dihelat di kota Wuhan, tunggal putra andalan 'Negeri Matahari Terbit' Kento Momota, berhasil menyabet gelar juara usai mengalahkan wakil tuan rumah China, Shi Yuqi lewat drama rubber game.
Setelah melewati drama panjang, akhirnya pertandingan tersebut ditutup dengan skor 12-21, 21-18, dan 21-8.
Sementara di sektor tunggal putri, pebulutangkis unggulan ketiga Jepang, Akane Yamaguchi dapat dengan mudah menundukkan pebulutangkis unggulan kelima China He Bingjiao dengan skor 21-19 dan 21-9.
Sedangkan di nomor ganda putra, pasangan Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe harus berhadapan dengan duet 'The Minions', Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon.
Kendati pasangan Indonesia itu jauh diunggulkan, namun nyatanya, pasangan asal Jepang itu mampu memberikan kejutan dengan berhasil meraih kemenangan straight game dengan skor meyakinkan 21-18 dan 21-3.
Baca Juga: Resmi Hijrah ke PBSI, Pelatih Ganda Putra Malaysia Ini Sampaikan Pesan Emosional untuk BAM
Meskipun berhasil meraih gelar juara di tiga nomor sekaligus, rupanya perolehan tersebut belum mampu menyingkirkan Indonesia dari posisinya sebagai salah satu negara peraih gelar juara Badminton Asia Championship terbanyak setelah Cina dan Korea Selatan.
Berdasarkan peroleh medali sejak 1994 hingga 2019, Indonesia setidaknya berhasil mengumpulkan sebanya 21 medali emas, 24 perak, dan 57 perunggu.
Atas hasil tersebut akhirnya menempatkan skuad 'Garuda' berada di posisi ketiga klasemen perolehan gelar juara.
Sementara China berhasil menduduki posisi pertama dengan raihan 62 emas, 61 perak, dan 79 perunggu, sedangkan Korsel 25 emas, 15 perak, dan 36 perunggu di posisi kedua.
Jepang dengan raihan 7 emas, 11 perak, dan 21 perunggu menempati posisi keempat setelah Malaysia yang juga mengoleksi 7 emas dengan 8 perak, dan 16 perunggu di posisi kelima.***
