"Eco-system pada akhirnya membentuk masing-msaing atlet tumbuh kuat karena ada persaingan supportive, adu sparing partner tiap latihan dan tanpa kita sadari menjadikan tiap atlet ter-asah maju kualitas permainannya," ungkap Greysia Polii melalui akun twitter pribadinya @GreysPolii.
Namun dari semua yang dijabarkan tersebut, ada hal yang paling mendasar menurut Greysia yang harus segera dibenahi sesegera mungkin, yakni perihal mental juara.
Dan ia pun juga membandingkan hal itu dengan atlet pria yang selalu unggul, misalnya dalam hal ranking dunia.
Untuk dapat membentuk mentalitas juara, menurut pebulutangkis peringkat enam dunia itu mengatakan bahwa perlu ada peran serta dari para senior agar dapat memberikan motivasi kepada rekan juniornya.
Seperti yang terjadi pada pasangan Pramuday/Yeremia, Bagas/Fikri, dan Leo Daniel yang merasa terpacu dengan pencapaian seniornya seperti Kevin/Gideon, Hendra/Ahsan, serta duet Fajar/Rian.
"Dan yang paling jadi poin utama di sini adalah Mental Juara. Coba lihat rangking dunia ganda putra Indonesia kita saat-semua senior berada di rangking teratas dunia, jadi mental seorang juara itu pada akhirnya ke transfer ke atlet junior lainnya,"
"Melihat kualitas PramYere BagasFikri juga ada LeoDaniel, ini tidak lepas dari peran senior-senior mereka HendraAhsan, kevinGideon, dan FajarRian," ujarnya lebih lanjut.
Hingga paruh musim tahun ini, tim putri bulutangkis putri Indonesia kembali menorehkan catat terbaiknya usai gagal dalam keikut sertaannya di turnamen BAC 2022.