Tertinggal 5-11 di set kedua, Gregoria sempat mengejar ketertinggalannya menjadi 10-15, hingga akhirnya mampu mengembalikan kedudukan dan unggul 18-17.
Pada poin sama kuat 18-18, Gregoria Mariska merasa bola yang dilepaskan Wang Zhiyi keluar lapangan, namun shuttlecock disinyalir masuk oleh hakim garis.
Keputusan hakim garis pun diterima sang wasit, alhasil tunggal putri China peraih gelar Kejuaraan Asia 2022 ini kembali unggul, skor menjadi 18-19.
Karena keputusan wasit itulah, Gregoria harus kehilangan fokusnya hingga sang lawan mencetak match point terlebih dahulu 18-20.
Pada poin 18-20, Gregoria Mariska kembali merasa dirugikan oleh hakim garis dan sang wasit usai pukulannya yang mengarah ke sisi kiri lapangan sang lawan dinyatakan keluar.
Kekalahan pada gim kedua pun tak terelakan, pemain berusia 23 tahun ini harus menelan kekalahan pahit 18-21 dari wakil China Wang Zhiyi.
Gregoria Mariska pun akhirnya merebahkan badannya di lapangan usai keputusan sang wasit tak bisa diganggu gugat olehnya.
Pemain yang akrab disapa Jorji ini pun didatangi sang pelatih untuk bersalaman, dan terlihat Jorji ditepuk punggungnya oleh pelatih agar bisa menerima kekalahannya.