Network
HALOYOUTH- Lin Dan mengakui kehebatan 2 pebulutangkis asal Indonesia ini, sosok itu bukan Anthony Sinisuka Ginting atau pun Jonatan Christie.
Legenda hidup bulutangkis China, Lin Dan merupakan salah satu pebulutangkis tunggal putra terhebat sepanjang masa.
Lin Dan tercatat sebagai pemenang sembilan gelar utama kejuaraan bulutangkis dunia mulai Olympic Games, World Championhsips, World Cup, Thomas Cup, Sudirman Cup, Super Series Masters Finals, All England Open , Asian Games hingga Asian Championships.
Gelar Kejuaraan Olympic diukir Lin Dan sebanyak dua kali edisi 2008 dan 2012, pencapaian itu membuat pemain berjuluk Super Dan tercatat sebagai pemain tunggal putra yang mempertahankan medali emas.
Selain dikenal memiliki keterampilan luar biasa saat dilapangan, Lin Dan juga dikenal sebagai pemain yang memiliki ambisi tinggi untuk memenangkan turnamen.
Lin Dan memutuskan pensiun pada 2020 lalu, Ia telah mencatatkan seluruh gelar major event dalam berbagai turnamen bergensi di dunia.
"Saya telah mendidikasikan segalanya untuk olahraga yang saya sukai, keluarga saya, pelatih rekan setim, dan penggemar telah menemani saya melalui banyak masa bahagia dan momen sulit,"kata Lin Dan dilansir dari Reuters beberapa waktu lalu.
Lin Dan memutuskan pensuin saat berusia 37 tahun dengan pertimbangan fisik. "Sekarang saya berusia 37 tahun, kebugaran fisik saya serta rasa sakit tidak lagi memungkinkan untuk bertanding dan berdampingan dengan rekan tim lainnya,"tutur Lin Dan.
Baca Juga: Insiden Berdarah Singapore Open 2022 Libatkan Anthony Ginting: Saya Berdarah, tapi......
Selama berkarier, Lin Dan banyak berhadapan dengan pemain-pemain hebat dari berbagai belahan negara.
Lin Dan juga memiliki rivalitas dengan beberapa pemain dieranya seperti Taufik Hidayat hingga Lee Chong Wei.
Persaingan sengit antara Lin Dan dan Lee Chong Wei kerap mewarnai panggung olahraga bulutangkis dunia.
Lin Dan menganggap semua lawan sama tidak ada satupun pemain yang ditakutkan di dunia bulutangkis.
"Tidak ada, saya selalu menganggap semua lawan sama, kadang saya menang dan kadang saya kalah," tegas Lin Dan.
Baca Juga: Emosional Dihabisi Ginting, Loh Kean Yew Tersingkir di Singapore Open 2022: Kalahkan Dia Susah.....
Terlepas dari itu, Lin Dan juag mengakui kehebatan dua sosok legenda bulutangkis Indonesia Taufik Hidayat dan Hendrawan.
"Taufik sangat berbakat, sedangkan Hendrawan jadi pemain hebat berkat kerjakerasnya," kata Lin Dan dalam wawancara dengan media India, Femina.
Berikut 2 pebulutangkis Indonesia yang disebut Lin Dan sebagai sosok pebulutangkis hebat
2. Hendrawan
Hendrawan merupakan salah satu talenta terbaik yanh dimiliki Indonesia di era 1990-an, prestasi tertinggi Hendrawan dicatatkan ketika merengkuh medali perak Olimpiade Sedney tahun 2000.
Tak henti disitu, Hendrawan juga bagian dari tim Indonesia yang sukses meraih tiga medali Piala Thomas secara beruntun 1998, dan 2002.
Baca Juga: Ranking BWF Sabar-Reza Melesat Usai Tembus Semi Final Singapore Open 2022, Naik hingga 19 Tingkat
Berkarier sebagai pelatih, Hendrawan juga berhasil mengantarkan anak asuhnya meraih medali emas Olimpiade Beijing 2008, dan sederet prestasi-prestasi lainnya.
1. Taufik Hidayat
Taufik Hidayat merupakan legenda hidup tunggal putra Indonesia dikenal memiliki perseteruan abadi dengan Lin Dan.
Taufik Hidayat sudah bertemu Lin Dan sebanyak 17 kali, namun Taufik hanya mampu mengoleksi 4 kemenangan, sisanya berakhir dengan kekalahan.
Selama berkarier di dunia bulutangkia, Taufik Hidayat telah mencatatkan 551 penampilan dengan mengemas 413 kali kemenangan dan 138 kekalahan.
Baca Juga: Momen Ginting Iseng Tepuk Pantat Loh Kean Yew Usai Laga di Singapore Open 2022 Netizen: Tangannya...
Deretan prestasi Taufik Hidayat sepanjang karirnya di bulutangkis.
• Olimpiade
-Medali emas Olimpiade Athena 2004
• World Championships
- Medali emas tunggal putra Anaheim 2005
- Medali perunggu tunggal putra Paris 2010
- Medali perunggu tunggal putra Sevilla 2001
- Medali perunggu tunggal putra Hyderabad 2009
• World Cup
- Medali perunggu tunggal putra Yiyang 2006
• Sudirman Cup
- Medali perak beregu Sevilla 2001
- Medali perak beregu Beijing 2005
- Medali perak beregu Glasgow 2007
- Medali perunggu beregu Copenhagen 1999
- Medali perunggu beregu Eindhoven 2003
- Medali perunggu beregu Qingdao 2011
• Thomas Cup
- Medali emas beregu putra Kuala Lumpur 2000
- Medali emas beregu putra Guangzhou 2002
- Medali perak beregu putra Kuala Lumpur 2010
- Medali perunggu beregu putra Jakarta 2004
- Medali perunggu beregu putra Sendai-Tokyo 2006
- Medali perunggu beregu putra Jakarta 2008
• Asian Games
- Medali emas tunggal putra Bangkok 1998
- Medali emas tunggal putra Busan 2002
- Medali emas tunggal putra Doha 2006
- Medali perak tunggal putra Busan 2002
- Medali perunggu beregu putra Doha 2006
- Medali emas beregu putra Guangzhou 2010
• Asian Championships
- Medali emas tunggal putra Jakarta 2000
- Medali emas tunggal putra Kuala Lumpur 2000
- Medali emas tunggal putra Johor Bahru 2007
- Medali perak tunggal putra Bangkok 2002
- Medali perak tunggal putra Jakarta 2003
- Medali perunggu tunggal putra Bangkok 1998
• Asia Cup
- Medali emas beregu putra Ho Chi Minh 1999
- Medali perunggu beregu putra Singapore 2001
• Sea Games
- Medali emas tunggal putra Bandar Seri Begawan 1999
- Medali emas beregu putra Bandar Seri Begawan 1999
- Medali emas tunggal putra Nakhon Ratchasima 2007
- Medali emas beregu putra Nakhon Ratchasima 2007
- Medali emas beregu putra Jakarta-Palembang 2011
- Medali perak beregu putra Manila 2005
- Medali perunggu tunggal putra Jakarta-Palembang 2011
• Asian Junior Championships
- Medali emas tunggal putra Manila 1997
- Medali perak beregu putra Manila 1997.***
