Network
HALOYOUTH - Cai Yun-Fu Haifeng merupakan legenda bulutangkis ganda putra China yang paling melegenda.
Selama keduanya bersama, Cai Yun-Fu Haifeng telah meraih gelar juara di berbagai Kejuaraan bergengsi dunia.
Di Olimpiade, Cai Yun-Fu Haifeng sukses meraih medali emas di London 2012 dan medali perak di Beijing 2008.
Di Kejuaraan Dunia, keduanya meraih tiga medali emas pada 2006, 2009, 2010 dan 2011 dan dua perunggu pada edisi 2003 dan 2013.
Kemudian mereka juga sukses meraih medali emas Piala Dunia pada edisi 2005 dan perunggu pada 2006 juga medali emas Kejuaraan Asia 2011.
Sementara itu, Cai Yun-Fu Haifeng berhasil meraih 14 gelar juara BWF Superseries.
Baca Juga: Mantan Kevin Sanjaya Ini Putuskan Keluar dari PBSI Karena Penyakit Paru-paru, Begini Kabarnya Kini
Dengan segala gelar juara yang telah mereka raih, Cai Yun-Fu Haifeng dianggap sebagai ganda putra terbaik sepanjang masa.
Menariknya, kedua pemain ini pernah ditanya siapa yang memiliki teknik tipu terbaik di dunia.
Namun jawaban keduanya tidaklah sama, dengan Cai Yun menjawab bahwa dirinya adalah yang terbaik.
"Saya pikir tidak ada yang sebaik saya. Saya tidak bisa memberi Anda jawaban. Tidak ada yang lebih baik dari saya. Mereka yang lebih muda dari saya tidak sebaik saya. Itu jawaban saya," kata Cai Yun dikutip dari youtube BWF TV.
Sementara itu rekannya, Fu Haifeng memberikan jawaban yang berbeda bahwa dia tidak memilih Cai Yun.
"Saya tidak akan memilih dia, dia terlalu baik," kata Fu Haifeng.
Fu Haifeng memilih pebulutangkis asal Jepang, Yuta Watanabe yang pernah bermain di dua sektor di ganda putra dan ganda campuran.
"Saya akan memilih Yuta Watanabe dari Jepang karena dia bermain ganda campuran juga," lanjutnya.
"Dia memenuhi syarat untuk ganda campuran di Olimpiade, dan merupakan salah satu pesaing utama di ganda putra,"
Baca Juga: Banjir Dukungan! Yeremia Rambitan Mulai Berlatih Pasca Cedera hingga Hery IP Ikut Berikan Komentar
"Saya merasa bahwa dia memiliki keunggulan dalam menyusun strategi dan menembak Penempatan," kata Fu Haifeng.
Yuta Watanabe dikenal karena gerakannya yang cepat dan eksplosif dengan drop shot khasnya sehingga sangat merepotkan lawan-lawannya.
Yuta Watanabe telah mengumpulkan tiga medali perunggu di Kejuaraan Dunia Junior, dan juga empat perunggu di Kejuaraan Junior Asia.
Watanabe terpilih untuk mengikuti kompetisi tim campuran Jepang di Piala Sudirman 2017 di Gold Coast, Australia, memenangkan medali emas dalam kualifikasi ke Gold Coast di Kejuaraan Tim Campuran Asia 2017 di Kota Ho Chi Minh, Vietnam, dan tim selesai di babak semi final, merebut medali perunggu.
Watanabe yang kidal telah memenangkan turnamen Super 1000 perdananya sebanyak lima kali, pemain pria pertama dari Jepang yang memenangkan gelar All England Open.
Pertama pada All England Open 2018 di nomor ganda campuran berpasangan dengan Arisa Higashino.
Baca Juga: Bukan Kejuaraan Dunia 2022, Ternyata Ini Target Marcus Gideon-Kevin Sanjaya
Kemudian di All England Open 2020 di ganda putra bersama Hiroyuki Endo, dan di ganda putra dan campuran di All England Open 2021.
Yuta mempertahankan putra gelar ganda dengan Hiroyuki Endo dan memenangkan kategori ganda campuran dengan sekali lagi, Arisa Higashino.
Kemudian di juga berhasil memenangkan medali perunggu ganda campuran di Olimpiade Musim Panas 2020.***
